Follow Us

Oknum Guru Teriaki Muridnya 'Lonte' Hingga Jadi Korban Bullying Kawan-kawannya Sampai Berhenti Sekolah KPPAD: Itu Bukan Cerminan Guru!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 20 Januari 2020 | 16:13
(Ilustrasi bullying)   Sosok.ID - Ar, seorang siswi SMK yang ada di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), akhirnya memilih untuk berhenti sekolah.   Hal ini dilakukan siswi tersebut lantaran malu karena terus-terusan menjadi ejekan teman-temannya.    Hal ini terjadi setelah siswi tersebut sebelumnya pernah diteriaki perempuan nakal olah oleh gurunya sendiri yang mengajar bidang studi agama di lokasi umum.   Dari sanalah dirinya kemudian mendapatkan ejekan dari teman-temannya hingga dirinya malu dan memutuskan untuk tidak lagi kesekolah  Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial yang dihubungi melalui telepon membenarkan akan hal tersebut.   Erry mengaku hal ini menjadi perhatian serius pihaknya.   “Tidak seharusnya seorang pengajar berlaku seperti itu, apalagi terhadap anak muridnya sendiri,” kata Erry,  Minggu (19/1/2020). Erry mengaku secepatnya akan berkoordinasi dan melaporkan hal ini ke Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Muhammad Dali.   ”Saya belum sempat bertemu dengan kepala Dinas Pendidikan, Insya Allah Senin (20/1/2020) saya beserta komisioner lainnya akan menyurati Disdik untuk memperjuangkan hak anak tersebut,” ujar Erry.   Ditanyai apa permasalahan sebenarnya hingga guru itu meneriaki muridnya perempuan nakal di lokasi umum, Erry megaku belum tahu pasti.   Namun, apapun kesalahan murid, tidak semestinya seorang guru mengeluarkan kata-kata tidak terpuji kepada siswanya, apalagi dengan meneriakinya di lokasi umum.   “Itu bukan cerminan seorang guru, seharusnya guru itu merupakan contoh, bukan malah berlaku kurang ajar kepada peserta didiknya. Gurukan tugasnya mendidik, kalau ada salah di muridnya, sudah seharusnya dididik,” terang Erry.   Erry menyebut, Ar sudah berada di Batam di kediaman kakeknya.   Ar di Batam untuk melanjutkan pendidikannya karena Ar sudah terlanjur malu pasca-diteriakin perempuan nakal oleh guru tersebut.   “Ar sangat trauma pasca-kejadian tersebut,” ungkap Erry.   Erry mengatakan, sebelum ke Batam, Ar sempat ke Tanjungpinang untuk melanjutkan sekolahnya.   Namun, karena nilainya banyak yang tidak mencukupi, rencananya Ar ingin mengambil Paket C di Batam.  “Tapi, paket C itu pilihan terakhir Ar, menurut saya ini harus ada solusinya, saya sudah berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan, bahkan kepala sekolahnya juga saya tegur,” terang Erry.   Erry mengatakan, apa yang dialami Ar sangat bertentangan dengan Perda Perlindungan Anak.   Erry berharap tidak ada anak yang putus sekolah, apalagi karena masalah yang dianggapnya bisa diselesaikan oleh pihak sekolah.   “Setidaknya kasus ini dapat menjadi contoh untuk guru-guru lainnya agar tidak memperlakukan anak-anak didiknya di depan umum,” pungkas Erry. (Hadi Maulana)  Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diteriaki Lonte oleh Guru, Siswi SMK Ini Berhenti Sekolah"
Freepik.com

(Ilustrasi bullying) Sosok.ID - Ar, seorang siswi SMK yang ada di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), akhirnya memilih untuk berhenti sekolah. Hal ini dilakukan siswi tersebut lantaran malu karena terus-terusan menjadi ejekan teman-temannya. Hal ini terjadi setelah siswi tersebut sebelumnya pernah diteriaki perempuan nakal olah oleh gurunya sendiri yang mengajar bidang studi agama di lokasi umum. Dari sanalah dirinya kemudian mendapatkan ejekan dari teman-temannya hingga dirinya malu dan memutuskan untuk tidak lagi kesekolah Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial yang dihubungi melalui telepon membenarkan akan hal tersebut. Erry mengaku hal ini menjadi perhatian serius pihaknya. “Tidak seharusnya seorang pengajar berlaku seperti itu, apalagi terhadap anak muridnya sendiri,” kata Erry, Minggu (19/1/2020). Erry mengaku secepatnya akan berkoordinasi dan melaporkan hal ini ke Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Muhammad Dali. ”Saya belum sempat bertemu dengan kepala Dinas Pendidikan, Insya Allah Senin (20/1/2020) saya beserta komisioner lainnya akan menyurati Disdik untuk memperjuangkan hak anak tersebut,” ujar Erry. Ditanyai apa permasalahan sebenarnya hingga guru itu meneriaki muridnya perempuan nakal di lokasi umum, Erry megaku belum tahu pasti. Namun, apapun kesalahan murid, tidak semestinya seorang guru mengeluarkan kata-kata tidak terpuji kepada siswanya, apalagi dengan meneriakinya di lokasi umum. “Itu bukan cerminan seorang guru, seharusnya guru itu merupakan contoh, bukan malah berlaku kurang ajar kepada peserta didiknya. Gurukan tugasnya mendidik, kalau ada salah di muridnya, sudah seharusnya dididik,” terang Erry. Erry menyebut, Ar sudah berada di Batam di kediaman kakeknya. Ar di Batam untuk melanjutkan pendidikannya karena Ar sudah terlanjur malu pasca-diteriakin perempuan nakal oleh guru tersebut. “Ar sangat trauma pasca-kejadian tersebut,” ungkap Erry. Erry mengatakan, sebelum ke Batam, Ar sempat ke Tanjungpinang untuk melanjutkan sekolahnya. Namun, karena nilainya banyak yang tidak mencukupi, rencananya Ar ingin mengambil Paket C di Batam. “Tapi, paket C itu pilihan terakhir Ar, menurut saya ini harus ada solusinya, saya sudah berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan, bahkan kepala sekolahnya juga saya tegur,” terang Erry. Erry mengatakan, apa yang dialami Ar sangat bertentangan dengan Perda Perlindungan Anak. Erry berharap tidak ada anak yang putus sekolah, apalagi karena masalah yang dianggapnya bisa diselesaikan oleh pihak sekolah. “Setidaknya kasus ini dapat menjadi contoh untuk guru-guru lainnya agar tidak memperlakukan anak-anak didiknya di depan umum,” pungkas Erry. (Hadi Maulana) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diteriaki Lonte oleh Guru, Siswi SMK Ini Berhenti Sekolah"

Sosok.ID - Seorang guru atau tenaga pengajar haruslah bisa mendidik siswa-siswanya baik dalam hal akademi maupun moral.

Namun berbeda dengan oknum guru yang satu ini, bahkan ia menjadi penyebab salah seorang siswa jadi korban perundungan murid yang lain.

Ar, seorang siswi SMK yang ada di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), akhirnya memilih untuk berhenti sekolah.

Baca Juga: Hotman Paris Ajak Masyarakat Dukung Pelajar yang Bunuh Begal Demi Selamatkan Pacarnya: Ini Masalah Seluruh Masyarakat Indonesia!

Hal ini dilakukan siswi tersebut lantaran malu karena terus-terusan menjadi ejekan teman-temannya.

Hal ini terjadi setelah siswi tersebut sebelumnya pernah diteriaki perempuan nakal olah oleh gurunya sendiri yang mengajar bidang studi agama di lokasi umum.

Dari sanalah dirinya kemudian mendapatkan ejekan dari teman-temannya hingga dirinya malu dan memutuskan untuk tidak lagi kesekolah

Baca Juga: Tak Banyak Bersuara Sampai Disebut Lembek, Ternyata Diam-diam Prabowo Sudah Siapkan Cara Jitu untuk Hadapi Kapal-kapal China Tanpa Terjunkan Tentara di Natuna

Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial yang dihubungi melalui telepon membenarkan akan hal tersebut.

Erry mengaku hal ini menjadi perhatian serius pihaknya.

“Tidak seharusnya seorang pengajar berlaku seperti itu, apalagi terhadap anak muridnya sendiri,” kata Erry,

Minggu (19/1/2020). Erry mengaku secepatnya akan berkoordinasi dan melaporkan hal ini ke Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Muhammad Dali.

Source : Kompas.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest