Follow Us

16 Tahun Ngaku Sebagai Penerus Raja Padjajaran Hingga Punya Pengakuan dari PBB, Kesultanan Selaco di Tasikmalaya Suka Bantu Warga dengan Dana dari Swiss

Tata Lugas Nastiti - Senin, 20 Januari 2020 | 06:35
16 Tahun Ngaku Sebagai Penerus Raja Padjajaran Hingga Punya Pengakuan dari PBB, Kesultanan Selaco di Tasikmalaya Suka Bantu Warga dengan Dana dari Swiss
Kompas.com/Irwan Nugraha

16 Tahun Ngaku Sebagai Penerus Raja Padjajaran Hingga Punya Pengakuan dari PBB, Kesultanan Selaco di Tasikmalaya Suka Bantu Warga dengan Dana dari Swiss

Sosok.ID - Pasca publik dihebohkan dengan keberadaan Keraton Agung Sejagat di Purwokerto, kini publik kembali dibuat kaget dengan kemunculan Kesultanan Selaco di Tasikmalaya.

Kendati namanya terdengar asing, Kesultanan Selaco di Tasikmalaya ini sudah berdiri sejak 16 tahun yang lalu dan mengaku memiliki pengakuan sejarah dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Tak hanya 16 tahun berdiri tanpa masalah, Kesultanan Selaco yang mengaku sebagai penerus kerajaan Padjajaran ini juga kerap membantu warga membangun sarana umum dengan dana dari bank di Swiss, Eropa.

Baca Juga: Berubah 180 Derajat, Mantan Pesepak Bola Real Madrid Ini Banting Setir Jadi Mafia, Diduga Kirim Anak Buah Untuk Bunuh Bekas Striker Juventus!

Warga sekitar Kesultanan Selaco atau Selacau Tunggul Rahayu di Desa Cibungur Kecamatan Parung Ponteng Kabupaten Tasikmalaya, tak mempermasalahkan keberadaan bangunan istana dan kegiatannya selama ini.

Bahkan, Rohidin yang disebut pimpinan kesultanan dengan gelar Sultan Patra Kusumah VIII merupakan warga asli setempat.

Rohidin ini selama bertahun-tahun justru telah membantu pembangunan sarana umum di wilayah perkampungannya tersebut.

Baca Juga: Tak Mampu Bayar Utang Rp 1 Juta, Ibu Ini Jadikan Bayinya Sebagai Jaminan, Karang Drama Penculikan Saat Keluarga Tanyakan Keberadaan Buah Hatinya

Warga pun sempat bertanya beberapa kali ke Rohidin langsung sejak dulu asal muasal anggaran Kesultanan yang diperolehnya.

Anggaran kesultanan dari Swiss

"Dia tak banyak menjelaskan. Cuma, dirinya selalu bilang sangat senang membantu masyarakat apalagi yang sedang kesulitan," ungkap Asep (47), warga setempat saat dimintai keterangan, Minggu (19/1/2020).

"Uang yang didapatnya berasal dari seorang grantor M Bambang Utomo dari proyek Phoenix Bank Swiss."

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest