Tak mau kalah, pemilik rumah makan kembali menjawab sindiran pelanggannya.
"Logika kak, berapa rupanya Rp 800.000. Mau gak hotel mau gak apa, memang segitu pas nya," ujarnya.
Penjelasan pihak rumah makan
Menyadari bahwa komplain salah satu pembelinya menjadi viral, pihak rumah makan segera menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
"Jadi, ayam dua ekor menghasilkan 28 potong daging. Berhubung saat itu suasana libur Tahun Baru dan di Dairi sedang mewabah penyakit babi, membuat harga ayam kampung melambung tinggi di pasar.
Harga satu ekor ayam kampung bisa tembus Rp 120.000 saat itu," kata Lambok Malau (35) anak pengusaha RM Malau, Kamis (16/1/2020) dikutip dari Tribun-Medan.com. Lambok menambahkan, saat itu orang yang memviralkan itu rombongan yang terdiri atas 10 orang.
Dirinya menjelaskan, untuk harga normal ayam potong napidar per potong yakni Rp 25.000, sedangkan per porsi (termasuk nasi, nasi tambah, potongan timun dan tomat, serta kuah sop) Rp 35.000.
Namun karena harga ayam naik, maka harga satu porsi ayam napidar juga ikut naik menjadi Rp 40.000.
"Mereka makan 10 orang. Masing-masing sepotong, berarti sudah Rp 400.000. Sementara, dua ekor ayam kan 28 potong, ada sisa lagi 18 potong.
18 kali Rp 25.000, Rp 450.000. Jadi, Rp 850.000 harusnya membayar.