Follow Us

Genjot Angka Kelahiran, Pemerintah Rusia Siapkan Rp 100 Juta Bagi Warga yang Sudi Beranak

Rifka Amalia - Kamis, 16 Januari 2020 | 14:45
Presiden Rusia, Vladimir Putin.
kremlin.ru

Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Sementara itu, wartawan Rusia Aleksander Zhelenin menyalahkan keruntuhan demografis negara itu pada kondisi ekonomi yang buruk.

Baca Juga: Dijodohkan Keluarga dan Keceplosan Bilang Pernah Main Tinder, Via Vallen Gelagapan Buru-Buru Koreksi Ucapannya

“Selama enam tahun terakhir, standar hidup di Federasi Rusia terus menurun, termasuk penurunan pendapatan bagi warga negara, dan memburuknya layanan medis karena penutupan dan penggabungan rumah sakit dan klinik, pemecatan dokter, paramedis dan perawat; sementara tingkat kematian, sebaliknya, telah tumbuh, ”tulisnya.

Zhelenin menunjukkan bahwa pada awal 1990-an, resesi di Rusia bertepatan dengan tingkat kelahiran yang menurun.

Pada tahun 1992, ia mencatat bahwa 1,587 juta bayi lahir di Rusia - 912.000 lebih sedikit daripada yang dilahirkan hanya lima tahun sebelumnya.

Pada tahun 1993 hanya 1,378 juta bayi lahir, setelah itu terus menurun hingga 1999 ketika hanya 1,214 juta anak lahir.

Baca Juga: Dibuat dari Hasil Nonton YouTube dengan Modal Barang Rongsok, Pesawat Rakitan Pria Tamatan SD Ini Akhirnya Mengudara, Disambut Sorak Sorai Warga dan Dukungan Bupati

Tingkat kelahiran Rusia perlahan pulih sampai hampir 2 juta bayi dilahirkan pada tahun 2014.

Namun pada tahun 2016 angka kelahiran mulai turun lagi.

"Apa yang patut dicatat, adalah bahwa keruntuhan (baru-baru ini dalam tingkat kelahiran), seperti pada awal tahun sembilan puluhan, bertepatan dengan penurunan standar hidup dan pendapatan warga Rusia," tulis Zhelenin.

Putin sendiri mengakui bahwa ekonomi yang lemah merusak tingkat kesuburan.

Baca Juga: Polemik Kepergian Mantan Istri Belum Kelar, Sule Kabarkan Pernikahan Keduanya di Tahun Ini, Pertunangannya Disebut Bakal Digelar Tinggal Beberapa Hari Saja

Source : latestly.com, IBTimes

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest