Sosok.ID - Klaim China atas lautan Asia Tenggara memanaskan situasi politik luar negerinya.
Negara terdampak klaim seperti Vietnam, Filipina, Malaysia dan Brunei ramai-ramai menentangnya.
Kini negeri Tirai Bambu juga coba-coba menantang Indonesia di Natuna Utara dengan mengerahkan Coast Guard serta kapal Fregat mereka disana.
Namun siapa sangka, pada November 2018 lalu, militer China yang diklaim kuat itu pernah dibuat takut bukan main akibat ulah pesawat ini.
Melansir SCMP, AU Pasifik Amerika Serikat (AS) saat itu mengetes China akibat klaim sepihak mereka di Laut Cina Selatan (LCS).
Mereka mengerahkan dua pembom Nuclear Capable B-52 Stratofortress yang berpangkalan di Lanud Andersen, Guam, untuk berpatroli di langit LCS.
Pihak Tiongkok yang memergoki kehadiran dua pembom maut tersebut tidak mengambil tindakan apa-apa semenjak mereka mengumumkan diterapkannya Air Defense Identification Zone (ADIZ) di LCS pada 2016 lalu.
Dalam pernyataannya AU Pasifik AS mengungkapkan jika B-52 yang mereka terbangkan masih mentaati hukum internasional.
Selain itu adanya unsur militer AS di LCS menandakan hegemoni negeri adidaya tersebut dan misi penerbangan B-52 sudah berkala ada sejak Maret 2004 silam.