Meski sudah ada pengadaan Light Fregat KRI Martadinata dan KRI Gusti Ngurah Rai, keduanya serasa tak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Secara TNI AL masih membutuhkan kapal perang baru baik secara kuantitas maupun kualitas.
Mengutip Janes, Pemerintah Denmark yang melihat akan adanya pemensiunan keenam KRI tersebut lantas pada 2016 lalu menawarkan fregat kelas berat rasa Destroyer kepada Indonesia yakni Iver Huitfeldt Class.
Jika jadi diakuisisi oleh Indonesia, Iver Huitfeldt Class bisa membuat 'panas dingin' negara tetangga macam Malaysia dan Singapura.
Bagaimana tidak, fregat ini nantinya digadang-gadang bakal menjadi yang tercanggih dan terbesar di Asia Tenggara melebihi Formidable Class milik Singapura.
Berat Iver Huitfeldt Class sendiri mencapai 6.645 ton berbanding dengan Formidable yang hanya 3.200 ton.
Kalau dibandingkan kapal-kapal AL Malaysia maka Iver Huitfeldt Class jauh lebih perkasa lagi.
Dengan berat segambot itu jelas beragam sensor senjata dan radar canggih nan mematikan dijejalkan kedalamnya.
Iver Huitfeldt Class sendiri dibangun oleh Odense Steel Shipyard pada tahun 2008.
AL Denmark sendiri membangun tiga kapal di kelas ini yakni Iver Huitfeldt (F 361), Peter Willemoes (F362), dan Niels Juel (F363).