"Ada beda antara keras dan tegas. Ibarat pepatah nenek moyang, pohon tinggi harus berani menentang angin yang bertiup keras. Nanti kalau saya tidak lagi sanggup mengatasi persoalan itu, saya kan bisa bengok-bengok (teriak minta tolong) sama ulama. Ke mana lagi kalau tidak minta tolong ke ulama, itu kan juga tradisi orang pondok pesantren," kata Gus Dur seperti dikutip dari nu.or.id.
Saat suasana semakin panas, kawan-kawan Gus Dur meminta kepada Romo Magnis agar memberikan pandangan terhadap situasi politik saat ini kepada Presiden Indonesia keempat itu.
Di istana, Romo Magnis berbicara kepada Yenny Wahid jika sebaiknya Gus Dur mundur daripada diturunkan.
Yenny awalnya was-was ayahnya akan marah jika mendengar saran Romo Magnis tersebut namun setelah disampaikan secara langsung oleh Romo Magnis, Gus Dur tak marah.
Gus Dur lantas menjelaskan kenapa dirinya tidak mau mundur dari kursi presiden dan semua yang ada di situ paham.
Gus Dur
Nah ketika situasi sedang tegang-tegangnya, Gus Dur lantas membuat banyolan yang buat suasana cair.
“Saya disuruh mundur? Maju saja dituntun?” ceplos Gus Dur disambut tawa orang-orang disekitarnya. (Seto Aji/Sosok.ID)