Follow Us

Meninggal Dunia, Kakek yang Hidup Sebatang Kara Ini Tinggalkan Uang Puluhan Juta Buat Warga Kampung, Terungkap Niat Mulia Almarhum yang Belum Sempat Terwujud Selama Hidupnya

Dwi Nur Mashitoh - Senin, 30 Desember 2019 | 16:45
Mbah Karsiman, Hidup Sebatang Kara, Meninggal Dunia dan Mewariskan Uang Untuk Warga Kampung, Sampai Beberapa Gepok dan Berserakan
Instagram @dolanbanyudono

Mbah Karsiman, Hidup Sebatang Kara, Meninggal Dunia dan Mewariskan Uang Untuk Warga Kampung, Sampai Beberapa Gepok dan Berserakan

Ia sering berada di pasar Pengging (pasar tradisional di daerah Boyolali), bahkan banyak warga dan pedagang di pasar tersebut mengenal sosok Mbah Karsiman.

Mbah Karsiman hidup hanya sendiri, atau dengan kata lain sebatang kara.

Singkat cerita, pada hari Selasa kemarin Mbah Karsiman meninggal dunia.

Baca Juga: Ditinggal Seluruh Anggota Keluarganya, Bocah 10 Tahun Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reot Hanya Mengandalkan Ladang, Tolak Mentah-mentah Tawaran Adopsi karena Alasan Ini

Uang yang telah dihitung oleh warga, milik Mbah Karsiman yang berserakan di rumahnya
Tangkapan Layar Instagram @dolanbanyudono

Uang yang telah dihitung oleh warga, milik Mbah Karsiman yang berserakan di rumahnya

Pria yang telah berusia lanjut tersebut hanya tinggal sendirian di kediamannya di RT 02/RW 01, dukuh Jentekan, Banyudono.

Oleh sebab itu, setelah dimakamkan, warga desa berinisiatif untuk gotong royong membersihkan rumah dari Mbah Man tersebut.

Salah satu pengunggah video yang bernama Dadang, juga memberikan keterangan mengenai kebenaran video tersebut.

Dadang, menceritakan mengenai kronologi penemuan uang yang mencapai Rp 23,6 Juta tersebut.

Baca Juga: Ironis, Seorang Bocah Sebatang Kara Nekat Menjadi Pengemudi Truk!

Awalnya warga tak curiga saat masuk ke dalam rumah Mbah Karsiman yang berserakan barang-barang termasuk kantong plastik berisi uang kertas dan koin.

Kantong plastik berisi uang tersebut ditemukan di beberapa tempat yang berbeda namun masih berada di dalam kediaman Mbah Man.

Source : Sosok.id

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest