Singkat cerita, ia bertemu dengan seseorang bernama Yopi di Pasar Kebayoran Lama.
Meski baru dua kali bertemu dengan Yopi, Rochim memberanikan diri untuk meminjam uang sebesar Rp 700 ribu.
Tak disangka, Yopi bersedia meminjamkan uang kepada Rochim.
Namun, sebagai jaminannya, Yopi menahan KTP Rohim.
"Dia bilang saudaranya mau beli mobil, KTP-nya mau dipakai," kata Rochim.
Dalam keadaan terdesak mengingat sakit yang diderita anaknya, Rochim menyetujui permintaan Yopi.
"Saya kasih karena waktu itu butuh duit buat anak saya yang sakit," ujar dia.
Enam tahun berlalu, keputusn Rochim meminjamkan kartu identitasnya berbuntut panjang.
Ia dikejar-kejar petugas pajak karena mobil.
Lamborghini yang terdaftar atas namanya ketahuan menunggak.