Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sosok Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT yang Tembak Anggota Brimob Hingga Tewas Usai Salat Jumat, Gencar Bergerilya Walaupun Hanya Punya 10 Anggota

Dwi Nur Mashitoh - Rabu, 18 Desember 2019 | 12:13
Ali Kalora, pimpinan MIT yang tembak anggota Brimob usai salat Jumat.
Kolase Wikipedia/YouTube

Ali Kalora, pimpinan MIT yang tembak anggota Brimob usai salat Jumat.

Nama "Kalora" pada namanya, diambil dari desa tempatnya dilahirkan, sehingga nama Ali Kalora seringkali digunakan di media massa

Ali Kalora merupakan salah satu pengikut senior Santoso di kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Baca Juga: Lirik-lirikan di Panggung Lawak Berujung Cinta, Komedian Senior Ini Mantap Nikahi Gadis Cianjur yang Baru Lulus SMA, Calon Mertua Sempat Ragu

Setelah kematian Daeng Koro, salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro.

Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin.

Peneliti di bidang terorisme intelijen dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib, berpendapat bahwa Ali Kalora adalah sosok penunjuk arah dan jalan di pegunungan dan hutan Poso.

Ini karena Ali merupakan warga asli dari Desa Kalora, Poso, sehingga dirinya diyakini telah menguasai wilayah tempat tinggalnya.

Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Merinding, 10 Ton Potongan Mayat Manusia Ditemukan di Gudang Seluas 800 Meter Persegi, Praktik Jual Beli Organ Tubuh Manusia Terbongkar

Menurut Kapolda Sulawesi Tengah saat itu, Brigjen. Pol. Rudy Sufahriadi, Ali Kalora adalah sosok radikal senior di kalangan gerilyawan di Poso.

Ia menyebut bahwa Ali Kalora berpotensi menjadi "Santoso baru" karena latar belakang pengalamannya yang cukup senior.

Meski demikian, ia yakin kekuatan gerilya di bawah kepemimpinannya tidak akan sebegitu merepotkan dibandingkan Santoso.

Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menilai bahwa Ali tidak memiliki kemampuan kepemimpinan yang sama dengan Santoso dan Basri, begitu pula dengan spesialisasi dan militansi.

Source : Surya

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x