"Kalau untuk pengobatan Lovika dan Vika, Zahril menggunakan BPJS. Tapi untuk biaya sehari-harinya itu tidak ada. Saya tidak lagi bekerja. Dulu ada bantuan Rp 1 juta dari Bupati OKU, sekarang tidak ada lagi,"ujar Zahril.
Namun, untuk berobat pun, Zahril musti membawa kedua putrinya ke Palembang untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Hoesin (RSMH) Palembang.
Adapun, karena penyakit yang dideritanya, sang kakak, Nadia kini tak bisa melihat karena kedua matanya terkena katarak.
"Kalau Vika masih bisa melihat. Nadia sudah tidak bisa lagi sekarang, jadi harus kontrol terus di rumah sakit. Saya cuma bisa berharap ada orang yang membantu keluarga saya," harap Zahril.
Awal mula penyakit
Zahril menyebut, ketika lahir, terdapat bintik merah di kaki putri sulungnya yang ia kira hanyalah tanda darah.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, bintik itu semakin besar dan menyebar ke seluruh tubuh Nadia.
Lambat laun, nintik merah itu menjadi melepuh, terlebih saat terkena sinar matahari.
"Sejak saat itu anak saya tidak lagi bisa keluar rumah. Karena kulitnya terus melepuh jika kena sinar matahari,"kata suami Yuni (37) itu.
Rupanya, kelahiran putri kedua mereka, Vika, memiliki ciri-ciri yang sama dengan Nadia.