Sosok.ID - Sebuah rumah yang berada di Jalan Mangga Besar Dalam RT 006 RW 009, Jakarta Pusat ini tak memiliki akses keluar rumah.
Sebab tepat di depan pintu masuk dan keluar rumah berdiri kokoh tembok beton tinggi yang menghalangi pintu.
Rumah tersebbut ditutupi proyek pembangunan gudang oleh perusahaan pengembang properti PT Hengtraco Protecsindo.
Kompas.com lantas berkunjung ke rumah milik Lie Yun Bun (50) alias Ko Ayun tersebut untuk mengetahui pasti seperti apa kondisi terkini bangunan yang menjadi kediamannya itu.
Ternyata, untuk masuk ke rumah Ko Ayun butuh hati-hati.
Sebab Kompas.com harus melintasi batu-batu hebel yang sudah tersusun rapi menjadi kerangka suatu bangunan.
Rumah Ko Ayun nyempil tepat di pojok proyek bangunan.
Pintu depan rumah Ko Ayun pun sudah ditutupi sebagian tembok bangunan tersebut dan hanya diberikan akses sekitar 5 centimeter untuk keluar dari rumah itu.
Keluarga Ko Ayun yang ada tujuh orang menempati rumah itu pun kesulitan untuk mengakses ke luar masuk lantaran bangunan rumahnya sudah hampir tertutupi oleh proyek bangunan.
Cerita pemilik rumah
Sandri, menantu dari Ko Ayun menceritakan, pembangunan proyek pembangunan gudang dan penutupan akses jalan itu dilangsungkan pada 22 November 2019 yang lalu.
Kata dia, proyek bangunan yang menutupi rumahnya saat ini dahulu adalah rumah tetangganya, Abun.
“Dulu bangunan ini sebelumnya adalah rumah tetangga saya. Untuk akses keluar masuk kami pakai bersamaan,” ujar Sandri di kawasan Mangga Besar Dalam, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019).
Namun, rumah itu kemudian dijual ke PT Hengtraco lantaran pemiliknya butuh uang.
Sehingga rumah serta tanahnya resmi berganti kepemilikan.
Menurut Sandri, PT Hengtraco akan membuat proyek bangunan gudang yang akan menutupi rumahnya.
Sehingga ia dan keluarganya yang telah tinggal di rumah itu selama 30 tahun akan kesulitan untuk akses keluar masuk.
“PT Hengtraco pun sempat berniat untuk membeli rumah kami dengan harga Rp 350 juta,” ucap Sandri.
Ko Ayun pun menolak permintaan tersebut lantaran menurut dia, uang tersebut belum cukup untuk membeli rumah pengganti di sekitar Jakarta.
Lalu, lanjut Sandri, mertuanya itu pernah ditawarkan pindah ke rumah yang ada di Cilebut, Bogor.
“Padahal, Ko Ayun memiliki sertifikat hak milik rumahnya. Dia enggak mau juga karena banyak cucunya yang masih sekolah di dekat rumah, makanya kami tidak mau untuk pindah,” kata Sandri.
Kemudian, ia pun sempat melayangkan surat ke Ko Ayun yang berisi ancaman agar keluarga Ko Ayun angkat kaki dari rumahnya dan keluar dari rumah Ko Ayun sendiri.
Menurut dia, peristiwa ini pun sudah ada mediasi antara RT dan Lurah setempat.
Namun, nyatanya proyek pembangunan itu tetap dikerjakan.
Bahkan, selang beberapa saat surat ancaman dikirim ke Ko Ayun, tiba-tiba saja tiga orang laki-laki orang suruhan PT Hengtraco menghampiri rumahnya.
Saat itu yang ada di rumahnya hanya mertua yang masih fasih untuk baca tulis dan cucunya yang masih kecil.
“Mereka seolah-olah memaksa mertua saya untuk menanda tangani surat yang katanya isinya tanda terima aja. Padahal ternyata surat itu berisi surat sedia akan dimulainya proyek bangunan itu,” ucapnya.
Setelah selang beberapa saat surat itu ditanda tangani, proyek bangunan depan rumahnyaa itu pun kemudian mulai dikerjakan dan menutupi akses keluar masuk rumahnya.
Sempat terjatuh
Karena bangunan itu menutupi rumahnya, Ko Ayun dan keluarganya pun saat ini sulit untuk keluar masuk.
Bahkan Ko Ayun sendiri pernah jatuh ketika keluar dari rumahnya saat melintasi proyek bangunan itu.
Sandri pun khawatir jika keponakannya yang tinggal bersama Ko Ayun dan istrinya terjatuh ketika keluar rumah.
Ia pun berharap, PT Hengtraco mau memberikan akses jalan keluar dari rumahnya.
“Ya saya berharapnya PT Hengtraco mengerti dan mengasihani kami, bagaimana kami keluar kalau semua bangunan rumah kami ditutupi begini,” ucapnya. (Cynthia Lova)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terkepung Proyek Pembangunan Gudang, Ko Ayun dan Keluarga Sulit Keluar Masuk Rumah"