Mereka pun kini mendatangi kantor Camat setempat untuk mencari perlindungan dari amukan gajah yang porak porandakan kampung tempat tinggal mereka.
Namun yang memprihatinkan, pemerintah desa terlambat untuk mengakomodasi warga desa Kampung Negeri Antara yang mengungsi.
Dilansir dari Serambinews.com, Kepala Desa, Riskanadi mengatakan bahwa sampai pukul 19.30 WIB setelah mengungsi ke kantor Camat belum juga mendapat makan malam.
“Untuk kosumsi saat ini belum ada, anak-anak mulai menangis kelaparan, untuk air minum saja tidak ada,” kata Riskanadi, dikutip dari Serambinews.com.
Riskanadi menambahkan, ratusan masyarakat ini belum tahu harus tidur dimana karena tenda juga tidak tersedia.
Menurut Riskanadi, masyarakatnya kecewa karna gajah yang berada di kampung mereka tidak ada upaya penggiringan.
Sedangkan untuk kampung lain di kecamatan yang sama langsung dilakukan penggiringan.
“Masyarakat merasa kecewa, kami menuntut agar segera dilakukan penggiringan dan segera membuat barel agar gajah liar tidak masuk lagi kepemukiman warga,” sebut Riskanadi, dikutip dari Serambinews.com.
Sementara itu, Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK melalui Kapolsek Pintu Rime Gayo, Ipda Abu Sajarah membenarkan ada ratusan masyarakat Kampung Negeri Antara mengungsi ke Kantor Camat Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.