Celakanya Anton lupa karena pernah menanam benda berdaya ledak tinggi tersebut bahkan sampai 10 tahun.
Ia teringat kembali pernah menanam mortir yang sewaktu-waktu bisa melukai banyak orang tersebut baru-baru ini.
Warga desa KM 9 itu teringat saat ada hajatan di rumahnya, sedang tempat ia menanam mortir digunakan sebagai dapur pesta.
Seketika sesaat setelah teringat pernah menanam mortir di belakang rumah, Anton pun langsung menghubungi pihak berwajib.
“Waktu di sini ada pesta dan dapur berada di daerah itu. Saya ingat bahwa di sekitar batu itu pernah saya tanam benda berupa mortir, saya khawatir akan meledak, sehingga saya melapor,” ujar dia, dikutip dari Kompas.com.
Tim Gegana Polda Sulsel dan Polres Palopo langsung ke lokasi dan melakukan penggalian usai menerima laporan tersebut.
Wakapolres Palopo, Kompol Ade Noho mengatakan, benda yang sedang digali tersebut diduga adalah mortir militer.
“Setelah dilakukan pencocokan contoh, yang ada di dalam itu adalah mortir militer yang diperkirakan peninggalan kolonial ataupun Jepang,” ucap dia, dikutip dari Kompas.com.
Proses penggalian mortir yang disimpan Anton di bawah batu besar, membutuhkan waktu 45 menit.