Di malam itu, sang ayah dari bayi tersebut mengaku tidur pulas karena ada ibunya yang menjaga.
Posisi bayi di letakkan di tengah, sementara sang istri ada di sisi lain anak tersebut.
Kedua pasangan ayah dari bayi yang hilang itupun mengaku tak merasakan apa-apa saat anak mereka diambil dari tempat tidur.
“Posisi saya mepet ke tembok. Saya tidak merasakan apa-apa,” ujar pria berusia 25 tahun itu, dikutip dari Surya.id.
Entah apa yang sedang dirasakan oleh pasangan Rozinin dan Siti malam itu, mereka tak merasakan ada suara aneh ketika seseorang masuk ke dalam kamar mereka,
Bahkan Rozinin mengaku tidurnya malam itu terasa lelap hingga ia yang biasanya terbagun ketika ada gangguan baik suara maupun pergerakan sekecil apapun.
“Seperti ada sirep gitu, tidak merasakan apa-apa,” katanya, dikutip dari Surya.co.id.
Pada pagi harinya kejadian yang menimpa Rozinin dan istrinya tersebut dilaporkan ke kantor polisi.
Tak butuh waktu lama, Wulandari (20) dan DS (16) diamankan oleh pihak kepolisian lima jam setelah kejadian.
Melansir Kompas.com, menurut Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, penculikan tersebut telah direncanakan.