"Jadi banyak tetangga-tetangga yang berbelas kasih sama saya, yang tahu malah tetangga, saya sudah makan atau belum, tangga saya yang tahu, kalau saya minta (makan), saya malu," lanjutnya.
Beruntung Sumarsih memiliki tetangga yang baik dan perhatian pada dirinya.
Sebab, mereka akan dengan suka rela memberi makan dan minuman kepada Sumarsih walaupun dirinya tak pernah meminta dan mengeluh kelaparan.
Sumarsih kemudian menceritakan bahwa ia bukannya diusir dari rumah tersebut, tapi ia memang pergi adalah kehendaknya sendiri.
Sebab, ia merasa sudah lelah karena tak pernah diperhatikan oleh anak dan menantunya.
Adapun, keputusannya itu sudah bulat ketika anak dan menantunya bertengkar pada suatu pagi.
Saat itu, Sumarsih merasa bahwa pertengkaran itu dipicu karena salah satu dari mereka ingin agar ia pergi dari rumah tersebut.
"(Dugaan) saya disuruh pergi tapi itu hanya saya dengarkan saja, tidak saya jawab hanya saya dengarkan," terangnya.
Saat itu lah kemudian Sumarsih mengemasi pakaiannya dan bergegas untuk pergi walaupun ia tak tahu harus ke mana.
"Saya merapikan pakaian, terus saya bilang tidak usah bertengkar, aku pergi saja, tapi (saat itu) saya tidak tahu mau pergi ke mana, ke tempat siapa," jelasnya.