"Dia benar-benar tidak merespons, jadi kami segera memanggil ambulans untuk membawanya ke rumah sakit," terangnya.
Rumah sakit melihat bahwa saat anak itu dibawa masuk, mereka menemukan darah di rongga hidungnya.
Saat itu lah, bayi malang itu sudah ta memiliki detak jantung dan ia berhenti bernapas.
Meskipun mereka bisa menyadarkan bayi itu, namun ia masih kesulitan untuk bernapas sendiri.
Kemudian bayi itu ditempatkan di ruag ICU untuk observasi sekitar pukul 16.30 waktu setempat pada hari yang sama.
Namun sayangnya, nayawa abayi malang tersebut tak tertolong.
Menurut sertifikat kematian bayi tersebut, ia meninggal karena mengalami kegagalan pada sejumlah organnya.
Orang tua bayi itu mengklaim bahwa Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat belum menghubungi mereka sejak insiden tersebut.
Walaupun mereka telah menjajikan jawaban pada Selasa (3/12/2019) pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Mereka hanya berhasil menghubungi direktur pada pagi buta, dengan disaksikan oleh perwakilan dari Biro Kesehatan Kabupaten.