Namun, meski hidup serba kekurangan Ramelan tetap ingin melihat anaknya sekolah.
Ia menekankan pentingya pendidikan bagi Melati, meskipun ia harus menjual perabot rumahnya.
Ramelan menyampaikan disela-sela waktunya menjaga Dimas, ia biasa mencuri waktu untuk ngojek.
"Ngojek itu dapatnya hanya sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu, karena saya tidak bisa full kerja.
Tapi yang penting bisa buat saku Melati sekolah," terangnya.
Sedangkan untuk makan sehari-hari, Ramelan tak perlu memikirkannya.
"Kalau makan saya dan kakaknya, gimana caranya pasti ada.
Tapi kalau Dimas harus bubur sachet, dia sekali makan dua bungkus.
Sementara minumnya maunya yang susu kental, karena kalau bubuk tidak mau," kata Ramelan.