"Baru selesai operasi pendarahan. Saya bawa pulang dari rumah sakit," kata Paulinus, dikutip dari TribunPontianak.com.
Perempuan berusia 38 tahun tersebut mengalami pendarahan dan setelah itu, keluarganya membawa Ayang ke rumah sakit di Kota Sintang.
"Turun (dari lebuk lantang ke Sintang) menggunakan motor. Hampir terlambat dan hampir tak tertolong," kata warga Desa Benua Kencana ini, dilansir dari TribunSintang.com.
Seusai pengobatan dan menjalani operasi, Ayang diperbolehkan pulang oleh dokter yang menanganinya.
Wanita berusia 38 tahun tersebut dibawa pulang oleh keluarga menggunakan mobil awalnya.
Namun, sebelum sampai di tujuan, mobil yang ditumpangi tidak bisa meneruskan perjalanan hingga Dusun Lebuk Lantang, karena jalan rusak, dan licin setelah diguyur hujan.
"Jalan hancur, bang. Setiap kali hujan pasti tidak bisa dilewati menggunakan mobil. Licin, terjal. Makanya berbahaya," kata pria yang akrab disapa Kikok ini, dilansir dari TribunSintang.com.
Keluarga yang khawatir akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, akhirnya memutuskan untuk membawa pulang Ayang dengan menggunakan tandu darurat.
Tandu tersebut dibuat dari sarung dan ditopang menggunakan kayu yang ditemukan keluarga di sekitar lokasi.
Ayang kemudian dimasukkan ke dalam sarung, kemudian dipikul sejauh 1,5 kilometer menapaki jalan berbukit dan licin.