Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Heboh Temuan Bayi yang Memakan Usus Ibunya dan Miliki Kondisi Fisik Tak Lazim, Berkulit Kuning dengan Mata Merah dan Mulut Sangat Lebar

Dwi Nur Mashitoh - Kamis, 28 November 2019 | 18:48
Bayi di India viral di media sosial karena kondisi yang mengerikan dan dikabarkan telah memakan usus ibunya.
tribunnews batam/istimewa

Bayi di India viral di media sosial karena kondisi yang mengerikan dan dikabarkan telah memakan usus ibunya.

Kondisi ini membuat bayi terlahir dengan kulit tebal yang kering, pecah dan retak-retak.

Kulit yang tebal ini menimbulkan banyak gangguan serius, termasuk kelopak mata yang terbalik keluar, mata yang tidak bisa ditutup, mulut yang tertarik lebar sehingga selalu terbuka, telinga yang menyatu dengan kepala, kaki dan tangan yang kecil dan membengkak, serta kesulitan menggerakan kaki dan tangan.

Baca Juga: Dituding Jadi Selingkuhan Bupati Kediri, Manajer Sebut Nella Kharisma Tak Pernah Bertemu, Rival Via Vallen Bakal Tuntut Akun Facebook yang Sebarkan Fitnah

Selain itu, bayi bisa mengalami kesulitan bernapas karena kulit dada yang keras, dehidrasi, dan temperatur tubuh yang rendah.

Kondisi ini disebabkan oleh mutasi pada gen ABCA12.

Untuk diketahui, gen ABCA12 memberikan instruksi pembuatan protein yang dibutuhkan oleh kulit.

Ketika gen ini terganggu dan protein ABCA12 tidak diproduksi dengan benar, perkembangan epidermis atau lapisan terluar kulit pun terganggu.

Baca Juga: Tak Hanya Dikurung di Kandang Kucing, Bocah 5 Tahun Ini Juga Disiksa dan Disiram Air Mendidih Hingga Tewas oleh Ayah dan Ibu Kandungnya, Begini Kisahnya yang Menyedihkan

Hasilnya adalah kulit keras seperti sisik yang dimiliki oleh penderita Harlequin Ichthyosis. Penyakit ini diturunkan dari orangtua ke anak melalui autosomal recessive genes.

Jika salah satu orangtua memiliki gen ini, anak hanya akan menjadi pembawa gen tanpa mengalami gejalanya.

Namun, bila kedua orangtua adalah pembawa gen, maka ada kemungkinan 25 persen bagi anak untuk mengalami penyakit ini.

Meskipun penyakit ini adalah kelainan genetik serius yang tidak ada obatnya, perkembangan teknologi dan perawatan yang tepat meningkatkan kemungkinan bayi dengan kondisi ini untuk hidup lebih lama dan lebih sehat hingga remaja bahkan dewasa.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x