"Pernah saya jualan waktu hari Minggu, dari pagi sampai malam dapat Rp 2,6 juta penghasilan kotor," kata dia.
Setiap hari, warung soto seribu milik Sukarni buka mulai pukul 06.00 WIB pagi hingga malam hari.
Tetapi, Sukarni akan berada di warungnya mulai pukul 11.00 WIB.
Sementara saat pagi hari, warungnya dipasrahkan pada adik iparnya, Heni.
Adapun saat ditanya apakah Sukarni takut akan mengalami kerugian bila menjual soto seharga Rp 1.000 itu, ia menjawab dengan tegas, "Tidak".
Baca Juga: Siapa Sangka, Malaysia Pernah Hampir Hancur Gegara Niatan Indonesia Mau Uji Coba Bom Nuklirnya
"Alhamdulillah nggak takut rugi, ngitung-ngitung sodaqoh lah," lanjutnya.
Bahkan dari hasil penjualan soto sewu-nya itu, Sukarni bisa membeli sebuah mobil.
"Nyatanya bisa kok sampai sekarang malah Alhamdulillah sudah beli mobil," akunya.
Alih-alih mengalami kerugian, usaha soto yang digeluti Sukarni justru semakin berkembang.