"Untunglah, sang insinyur, Ibu Arvilla Delitriana, lulusan Institut Teknologi Bandung berhasil merancang jembatan menakjubkan itu dan tersambung dengan presisi sejak kemarin," sambungnya.
Dina mengerjakan proyek LRT Jabodetabek kurang lebih selama satu tahun.
Jembatan lengkung rancangannya itu kini memecahkan dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Rekor pertama sebagai jembatan kereta box beton lengkung dengan bentang terpanjang.
Rekor kedua adalah jembatan dengan pembebanan axial static loading test terbesar.
Nantinya, proyek LRT Jabodetabek akan melayani tiga relasi perlintasan, yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi. (Ahmad Naufal Dzulfaroh)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arvilla Delitriana, Sosok di Balik Jembatan Lengkung LRT Jabodetabek"