"Saya tahulah orangnya. Kenal di jalanlah saya. Sering ke sini dia, sekitar tiga bulanan terakhirlah. Dia datangnya siang. Dia dibawa kemungkinan karena satu pengajianlah," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Dan setelah diingat-ingat ternyata benar, pelaku bom tersebut sudah tiga bulan terakhir intensif datang kerumahnya.
Ia adalah rekan dari ketiga anak-anaknya yang akhirnya juga dicari oleh tim Densus 88 Antiteror.
Rudi menyadari bahwa ketiga anaknya memiliki hubungan dekat dengan pelaku teror bom karena satu tempat pengajian dengannya.
Mengetahui dua anaknya yang berada dirumah juga diduga terlihat aksi teror bom di Mapolrestabes Medan tersebut, Rudi pun mengambil inisiatif.
Rudi mengaku memiliki gubuk di tambak yang ia jaga untuk budidaya kepiting dan ikan.
Gubuk tersebut berada di ujung kampung dan berbatasan langsung dengan laut, namun jalannya sudah terbuat dari semen.
Jarak lokasi tersebut dengan Kota Medan sekitar 30 km.
Untuk menuju ke gubuk tersebut, harus melewati jalan-jalan kecil dan tambak milik warga.