Hal ini terlihat ketika Laurent Simons tidak memperlihatkan ketertarikan pada sekolah dasar.
Di usia 4 tahun, Laurent Simons justru tertarik menempuh pendidikan SMP dan melanjut SMA pada usia 6 tahun.
Laurent Simons lalu melanjutkan pendidikannya ke jenjang universitas pada usia 8 tahun dan berhasil menyelesaikan program pendidikan 3 tahun di fakultas teknik dalam waktu 10 bulan.
"Kakeknya selalu bilang bahwa dia bocah luar biasa. Kami kira kakek-neneknya hanya melebih-lebihkan," ungkap ayah Laurent Simons, Alexander Simons seperti yang dikutip Sosok.ID dari New York Times.
Kedua orang tua Laurent Simons baru menyadari kecerdasan sang anak ketika salah satu dosen Laurent mengatakan bakat sang anak kepada mereka.
"Kemampuan Laurent dalam menyerap informasi sangat luar biasa. Seperti spons, dia menyerap dengan sangat cepat," lanjut sang ayah.
Saking jeniusnya, pihak TUE melalui Direktur Pendidikan Program Sarjana Teknik Listrik, Sjoerd Hulshof mengizinkan Laurent untuk lulus lebih cepat dibandingkan mahasiswa lainnya.
Melalui penelitiannya tentang microchip yang terkoneksi pada otak, Laurent dikabarkan bakal lulus Desember tahun 2019.
Kejeniusan Laurent Simons ini tentu saja sudah terdengar oleh dunia.