Meski telah melahirkan banyak karya yang melegenda, sosok Basoeki dianggap sebagai orang yang kontroversial.
Aliran seninya, Mooi Indie dikecam keras oleh para pelukis yang tergabung dalam Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi).
Meski banyak menuai kecaman, tetapi karyanya tetap lekat di ingatan, sebut saja Joko Tarub, Pangeran Diponegoro, Rahwana dan Jatayu memperebutkan Dewi Sinta, serta Nyai Loro Kidul yang banyak direproduksi oleh para pengagumnya.
Namun nahas, kisah di akhir hidupnya sangatlah tragis, berbanding terbalik dengan kemegahan karyanya.
Pada 5 November 1993, menjadi akhir hayat dari pelukis legendaris tersebut, Raden Basoeki Abdullah, nama lengkapnya, meninggal dunia ditangan orang terdekatnya.
Maestro legendaris itu ditemukan tewas di kediamannya di Pondok Labu, Jakarta Selatan pada 5 November 1993.
Akibat pembunuhan ini, lukisan BJ Habibie tak pernah rampung, bahkan baru selesai 50 persen.
Pelakunya adalah seorang pemuda berinisial AMD (23), bersama dengan pekerja di rumah tempat tinggal Basoeki Abdullah.
WHY, ABD dan TS, adalah tukang kebun di rumah Basoeki yang juga menjadi pelaku atas meninggalnya pelukis legendaris Indonesia tersebut.
Dilansir dari Harian Kompas (6/11/93), keempat pelaku kala itu merencanakan aksi pencurian di rumah Basoeki Abdullah.