Hingga hal tersebut membuatnya kurang informasi dari dunia luar saat itu.
"Saya hanya spontan menjawab karena grogi. Aslinya saya tak tahu jabatan mereka karena waktu itu di pondok, saya tak pernah menonton televisi," ucap Muhammad Askal Fikri, dikutip dari TribunJateng.com.
Saat itu ia maju untuk bertemu dengan Jokowi hanya dengan modal nekat.
Fikri menegaskan baginya yang terpenting kala itu adalah berani maju karena teman-teman santrinya tak ada yang berani untuk maju.
"Bagi saya yang terpenting berani dulu untuk maju karena banyak santri tak berani maju saat Presiden meminta sejumlah santri untuk menjawab pertanyaan," tegas Muhammad Askal Fikri, dilansir dari TribunJateng.com.
Saat itu iya telah mengetahui informasi mengenai Jokowi yang sering bagi-bagi sepeda saat berkunjung di suatu daerah.
Hal itulah yang sedikit banyak mempengaruhi Fikri untuk berani maju menjawab pertanyaan dari Jokowi.
Muhammad Askal Fikri mengaku saat itu keberaniannya timbul karena ingin mendapatkan sepeda.
Saat itu, ia berniat memberikan sepeda untuk sang ayah yang bekerja.