Sosok.ID - Tinggal menghitung hari, massa jabatan menteri di dalam Kabinet Kerja Jilid I akan berakhir.
Sejumlah menteri telah mendahului berpamitan, baik kepada staff-nya di kementerian maupun di depan publik.
Puan Maharani, Yasona Laoly, hingga Imam Nahrawi telah mendahului lepas jabaran menteri yang mereka emban.
Puan dan Yasona beralasan karena terpilih dan dilantik sebagai anggota DPR RI yang baru periode 2019-2024.
Sedang Imam Nahrawi diduga terjerat kasus korupsi yang membuatnya harus berurusan dengan KPK dan rela mundur dari jabatan Menpora.
Tanggal 20 Oktober mendatang akan diresmikan dengan pelantikan serta sumpah jabatan dari presiden terpili.
Joko Widodo dan Maaruf Amin akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 sebentar lagi.
Santer terdengar nama-nama kaum milenial yang akan diboyong oleh Jokowi menjadi menteri mudanya di Kaibinet Kerja jilid II.
Sejumlah prediksi telah ramai di publik mengenai nama-nama anak muda yang digadang-gadang masuk jajaran menteri.
Dikumpulkan dari berbagai sumber informasi, berikut orang muda yang digadang masuk jajaran Kabinet Kerja jilid II:
1. Yenny Wahid
Perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh adalah anak dari mantan presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid atau Gusdur.
Yenny Wahid, sebutannya sejak mendiang Gus Dur mangkat, beban berat ada di pundaknya.
Ia hadir untuk mengawal dan menyebarkan pemikiran-pemikiran ayahnya tentang demokrasi, pluralisme hingga toleransi.
Baca Juga: 6 Fakta Seorang Sniper, Kotorannya Harus Ia Bawa Kesana Kemari Ketika Berada di Medan Perang
Ia menjaganya lewat The Wahid Institute, lembaga yang didirikan ayahnya pada tahun 2004.
Lembaga ini, dilansir dari laman The Wahid Institute, berusaha mewujudkan prinsip dan cita-cita intelektual Gus Dur dalam membangun pemikiran Islam moderat.
Bahkan ia pernah menjadi staf khusus bidang Komunikasi Politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
2. Semuel Abrijani Pangerapan
Baru lulus dari sebuah universitas di Fresno Amerika Serikat ini digadang-gadang menjadi salah satu menteri di Kabinet Kerja jilid II.
Baru mengawali karier profesionalnya pada tahun 1993, namanya telah masuk menjadi jajaran ahli telekomunikasi di Indonesia.
Bahkan ia adalah salah satu dari "The Magnificient Seven" Kementerian Kominfo sesuai dengan Keputusan Presiden No. 188/TPA/2016.
Sammy, sapaannya pernah menjadi petinggi di berbagai perusahaan telekomunikasi hingga ia dipromosikan sebagai Ketua Pelaksana Internet Governance Formu (IGF) di Bali tahun 2013.
3. Agus Suherman
Dilansir dari Tribunnews.com, ia adalah salah satu pemuda berprestasi yang dianggap pantas masuk jajaran menteri Kabinet Kerja jilid II.
Bahkan namanya juga dipercaya Susi Pudjiastuti hingga dilantik sebagai pejabat Tinggi di dalam Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menurut Susi, Agus Suherman merupakan sosok yang tepat dalam hal kelautan setelah pernah mengabdi di BUMN Perindo.
Baca Juga: Keji, Orangtua Kubur Bayinya Hidup-hidup di Dalam Pot Bunga
"Pak Agus, saya berharap tugas bapak di Perindo, bapak sudah belajar tentang pemasaran. Harapan saya, walaupun waktu sempit, ini bisa membawa perubahan-perubahan. Saya harap bapak bisa menjalankan tugas dengan baik, teruskan yang baik, dan yang kurang baik segera perbaiki," kata Susi dalam sambutan usai upacara pelantikan seperti disampaikan Lilly Aprilya Pregiwati, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri dalam rilisnya kepada Tribunnews, (10/9/19).
4. Bahlil Lahadalia
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI) Bahlil Lahadalia dianggap pantas oleh publik untuk masuk jajaran menteri periode 2019-2024.
Bahkan Jokowi secara pribadi pernah mengatakan Bahlil pantas untuk masuk jajaran menteri.
Ia dianggap mampu mengeksekusi program-program yang ada dalam kementerian sesuai dengan Nawacita Jokowi.
"Jadi kalau nanti beliau ini terpilih ya enggak usah kaget," sambung Jokowi, dikutip dari Kompas.com (26/5/19).
Pria yang pernah menjalani masa mudanya sebagai sopir angkot tersebut adalah sosok muda yang hebat.
Pernah dianggap gila saat meletakkan jabatan di sebuah perusahaan konsultan dengan gaji Rp 35 juta saat masih berusia 25 tahun.
Dilansir dari Kompas TV (16/7/19), di saat SMEA, ia menjadi sopir angkot secara part time. Walaupun begitu, Bahlil tetap menunjukan prestasinya di sekolah, bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS.
5. Nadiem Makarim
Pendiri perusahaan penyedia layanan jasa ojek online (Go-Jek) ini namanya tercatat masuk bursa calon menteri muda Kabinet Kerja jilid II.
Sejumlah prestasi telah ia torehkan bahkan menjadi salah satu anak muda yang tak bisa diremehkan dalam bidang digital hingga dapat membuat perusahaan besar sekelas Go-Jek. (*)