Saking terjepitnya dengan kondisi ekonomi, dua anak Lena bahkan sampai putus sekolah karena tak ada biaya.
Kondisi keluarga Lena ini pun diperparah dengan fakta bahwa keluarga mereka tak memiliki BPJS Kesehatan untuk keperluan berobat.
Tak ayal, kisah menyedihkan keluarga Lena ini pun mengetuk hati banyak pihak untuk membantu.
Termasuk pemerintah Kota Pontianak dan beberapa kelompok masyarakat yang mulai menggalang dana untuk membantu kondisi keluarga Lena.
Kendati demikian, rupanya apa yang selama ini diberitakan media terkait kondisi keluarga Lena dianggap tidak sesuai fakta yang dilihat oleh para tetangga dan aparat lingkungan setempat.
Dilansir Sosok.ID dari Tribun Pontianak, berdasarkan Kartu Keluarga (KK) yang terdaftar oleh catatan sipil, Lena terdaftar sebagai kepala keluarga dengan 4 orang anak.
Lena dan keempat anaknya terdaftar sebagai warga Gang Bentasan 1 Kelurahan Siantan Hulu, Pontianak.
Namun dalam KK tersebut nama sang suami, Sapriadi tak terdaftar baik sebagai anggota ataupun kepala keluarga.
Camat Pontianak Utara, Aulia Candra mengatakan sebelum pindah ke gubuk, Lena dan keempat anaknya sempat mendapatkan bantuan program rumah dari pemerintah setempat.
Tetapi setelah ditelusuri, rumah bantuan dari pemerintah tersebut nyatanya telah dijual atas nama sang suami.