Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dahaga Akan Darah Perawan, Bangsawan Ini Bunuh Ratusan Gadis Muda Agar Bisa Mandi Darah

Seto Ajinugroho - Senin, 14 Oktober 2019 | 10:45
Dahaga akan darah perawan (ilustrasi)
Grimilde Malatesta

Dahaga akan darah perawan (ilustrasi)

Salah satu korban sempat melarikan diri dan menceritakannya kepada pihak berwenang tentang apa yang terjadi dikastel tersebut. Raja Mátyás dari Hongaria pun memerintahkan sepupu Elizabeth sendiri, György Thurzo, Gubernur Provinsi untukmenyelidiki laporan tersebut.

Pada 30 Desember 1610, mereka mendatangi kastil dan melihat pemandangan yang mengerikan. Diruang utama, mereka menemukanseorang gadis yang telah mati dalam kondisi kehabisan darah. Sedangkan yang masih hidup, pada tubuhnya terdapat lubang tusukan benda tajam. Di ruang bawah tanah, mereka juga menemukan beberapa gadis yang masih hidup, dan beberapa di antaranya telah ditikam beberapa kali.

Sedangkan dibawah kastil, mereka menemukan sekitar 50 gadis yang telah meninggal.

Elizabeth mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah danmenolak untuk muncul dalam persidangan.Dalam sidangtersebut, Johannes Ujvary, major-domo, bersaksi bahwa sekitar 37 gadis yang belum menikah telah terbunuh, sedangkan enam di antaranya secara pribadi direkrut untuk bekerja di kastel.

Pengadilan mengungkapkan bahwa sebagian besar gadis disiksa selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.Mereka dipotong dengan gunting, ditusuk dengan sebuah pin, bahkan digantung di langit-langit untukmembuat sebuah "pancuran darah".

Baca Juga: Diterpa Berbagai Penyakit, Ashanty Sempat Meminta Anang Hermansyah untuk Tinggalkan Dirinya: Sudah Kamu Tinggalin Aku Aja, Aku Mau Mati!

Salah satu budak Elizabeth bersaksi bahwa sekitar 40 gadis telah disiksa dan dibunuh. Namun faktanya, Elizabeth membunuh 612 wanita—berdasarkan catatan dalam buku hariannya. Catatanlengkap mengenai persidangan ini berada di Hungaria.

Orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan ini, kecualiElizabeth, dipenggal dan dikremasi.Karena menyandang status bangsawan, Elizabeth tidak diizinkan oleh hukum untuk dieksekusi. Pengadilan tidak pernah menghukum Elizabeth atas kejahatan apa pun, namun ia ditahan selamanya di dalam kastelnya.

Elizabeth dibiarkan di dalam sebuah kamar tanpa jendela dan hanya terdapat celah kecil sebagai tempat untuk memberi makanan.

Pada tahun 1614, Elizabeth meninggal dalam usia 54 tahun di dalam kaselnya sendiri. (Nesa)

Artikel ini pernah tayang di National Geographic dengan judul "Haus Akan Darah Perawan, Elizabeth Báthory Membunuh 612 Gadis Muda"

Source : national geographic

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x