"Tindakan serangan SA, sifatnya spontan. Dia sudah punya framing, sasaran dia (pemerintah atau polisi) dan mengatakan tidak tahu siapa (yang ditusuk)," ungkap Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Baca Juga: Ungkap Alasan Terganjalnya Kepulangan Rizieq Shihab, Wiranto : Masih Menghadapi Problem Pribadi
Dari pengakuan pelaku yang disampaikan penyidik, aksi SA ini dipicu oleh keramaian yang terjadi di sekitar Alun-alun Menes.
Pelaku mengaku sudah standby di lokasi sejak melihat helikopter mendekat dan antusiasme masyarakat di sekitar alun-alun.
Mirisnya, dalam aksi penyerangan ini, SA membawa serta wanita yang ia akui sebagai istrinya, FA.
Kepada FA, SA meminta sang istri untuk membantunya menusuk anggota kepolisan yang akan berjaga disekitar.
Baca Juga: Wiranto Ternyata Memiliki Darah Pasukan Elite Keraton, Legiun Mangkunegaran
"Dia sampaikan kepada penyidik, ada helikopter yang disebutnya kapal, masyarakat berbondong-bondong ke alun-alun.
Dia bilang kepada istrinya, saya tidak tahu siapa, tapi itu sasaran kita. Dia spontan langsung menuju alun-alun.
Dia bilang ke istrinya, saya akan serang Bapak yang turun dari heli, kamu langsung tusuk anggota polisi yang dekat dengan Bapak itu," jelas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo.
Adapun jarak kediaman SA dan FA dari alun-alun hanya 300 meter saja.