Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dengan Berani Dan Marah-marah Walikota Surabaya Gagalkan Tawuran 2 Geng Remaja yang Telah Berhadapan, Risma: Kalian Boleh Jadi Bonek Tapi Tidak Boleh Jadi Geng!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Kamis, 10 Oktober 2019 | 16:45
Dengan Marah-marah Walikota Surabaya Gagalkan Tawuran 2 Geng Remaja yang Telah Berhadapan, Risma: Kalian Boleh Jadi Bonek Tapi Tidak Boleh Jadi Geng!
instagram.com/aslisuroboyo

Dengan Marah-marah Walikota Surabaya Gagalkan Tawuran 2 Geng Remaja yang Telah Berhadapan, Risma: Kalian Boleh Jadi Bonek Tapi Tidak Boleh Jadi Geng!

Sosok.ID - Tri Rismaharini, Walikota Surabaya kumpulkan dua kelompok remaja atau geng remaja di Surabaya.

Dua geng tersebut menjuluki nama mereka adalah Jawara dan Surabaya All Star.

Kuat dugaan dua kelompok remaja tersebut hendak melakukan penyerangan atau tawuran antar kelompok.

Dilansir dari Kompas.com, salah seorang anggota kelompok remaja tersebut mendapat informasi bahwa kampung mereka akan diserang oleh kelompok lain.

Baca Juga: Dicecar Publik Terlalu Cepat Move On dari Gading Marten, Gisella Anastasia Blak-blakan Ungkapkan Alasannya, Faktor Ini Buat Kekasih Wijin Tak Betah Menjomblo

Hal tersebut menjadi pemicu akan terjadinya dugaan tawuran antar kelompok tersebut.

Informasi mengenai tawuran antar geng remaja tersebut diketahui oleh pihak kepolisian, Polrestabes Surabaya kemudian mencegah terjadinya tawuran.

Upaya bentrok tersebut akhirnya dapat digagalkan dan kedua kelompok remaja amankan oleh pihak kepolisian.

Mendapat informasi mengenai dua kelompok remaja yang akan tawuran, Pemerintah Kota Surabaya langsung mengumpulkan mereka.

Baca Juga: Tengah Jalani Program Kehamilan, Siti Badriah Deg-degan Sudah Tak Kedatangan Tamu Sebulan : Pengennya Sih Kembar

Hal tersebut bertujuan untuk diberikan pembinaan oleh Risma di Gedung Mall Pelayanan Publik Siola lantai 2, pada Kamis (10/10/19).

Saat bertemu dengan puluhan remaja itu, Walikota Surabaya didampingi oleh Kapolrestabes Surabaya, Perwakilan Kodim Surabaya, dan Polrestabes Tanjung Perak.

Orang tua dari masing-masing remaja tersebut juga diundang untuk datang ke tempat pembinaan tersebut.

Seperti layaknya ibu dari remaja yang akan tawuran tersebut, Risma marah besar.

Baca Juga: 5 Fakta Arteria Dahlan, Politisi PDIP yang Bentak Emil Salim Sesat, Ternyata Juga Pernah Umpat Kemenag

Dikutip dari Kompas.com, Risma dengan nada keras memberi nasihat kepada kedua kelompok remaja tersebut.

"Pernahkah kalian berpikir betapa sedihnya orangtua kalian saat kalian ini tertangkap oleh polisi membawa senjata kemudian dipenjara. Pernahkah kalian menghargai orangtua kalian?" bentak Risma, dikutip dari Kompas.com.

"Kalian lahir, kalian tidak bisa apa-apa. Bisanya cuma nangis saja. Orangtua kalian menyusui, enggak tidur, bangun terus karena kalian pipis, karena kalian beol. Dibersihkan oleh orangtua kalian," ucap Risma.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Risma mengingatkan bahwa orang tua mereka akan sedih apabila ada jatuh korban ketika mereka nekat untuk berduel.

Ia juga menambahkan betapa sedihnya orang tua melihat anaknya yang dididik dan dibesarkan malah menjadi orang yang brutal.

"Kalian tidak bisa makan, kalian disuapi. Kalian tidak bisa jalan, kalian diajari cara berjalan. Orangtua kalian enggak punya uang untuk menyekolahkan kalian, mereka kerja banting tulang agar kalian bisa sekolah," ujar Risma.

Betapa besar pengorbanan orang tua kedua kelompok remaja tersebut untuk bisa menghidupi mereka juga di sebutkan oleh Risma agar anak-anak itu sadar.

Baca Juga: Bukan Mitos Belaka, Kisah Simpatisan PKI yang Kebal Peluru Ketika Hendak Dieksekusi Mati

Kepada puluhan remaja itu, Risma juga menggambarkan apa yang ada di diri remaja-remaja tanggung tersebut adalah hasil keringat orang tua mereka.

"Sudah, sekarang tidak ada lagi Jawara, tidak ada lagi Surabaya All Star. Kalian boleh jadi Bonek tapi tidak boleh jadi geng yang mengganggu kemanan. Kalian adalah arek-arek Suroboyo," ujar Risma.

Akhirnya, Risma masih dengan nada marah meminta anak-anak itu menulis di secarik kertas tentang apa yanh menjadi keinginan mereka.

Dan juga meminta maaf kepada kedua orang tua dengan mencium kaki mereka sebagai permintaan maaf dan bakti mereka. (*)

Baca Juga: Gara-gara Buah Asli Indonesia Ini, Seorang Pilot Air Canada Umumkan Keadaan Darurat, Hingga Harus Kembali ke Bandara Semula

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x