Baca Juga: Bukan Mitos Belaka, Kisah Simpatisan PKI yang Kebal Peluru Ketika Hendak Dieksekusi Mati
Kepada puluhan remaja itu, Risma juga menggambarkan apa yang ada di diri remaja-remaja tanggung tersebut adalah hasil keringat orang tua mereka.
"Sudah, sekarang tidak ada lagi Jawara, tidak ada lagi Surabaya All Star. Kalian boleh jadi Bonek tapi tidak boleh jadi geng yang mengganggu kemanan. Kalian adalah arek-arek Suroboyo," ujar Risma.
Akhirnya, Risma masih dengan nada marah meminta anak-anak itu menulis di secarik kertas tentang apa yanh menjadi keinginan mereka.
Dan juga meminta maaf kepada kedua orang tua dengan mencium kaki mereka sebagai permintaan maaf dan bakti mereka. (*)