Melansir Time (16/1/2018), para anggotanya dipilih langsung oleh pemimpin Korea Utara tersebut sebagai bagian dari upaya modernisasi budaya “muluk-muluk”, menurut media pemerintah Korea.
Mereka dikenal dengan kostum bergaya militer yang dimodifikasi, pertunjukan panggung mewah, dan lagu-lagu kebangsaan.
Namun, sebagian besar repertoar mereka sepertinya terfokus pada satu subjek: pemimpin muda Korea Utara itu sendiri.
Disebutkan lirik dalam lagu itu seperti, "Bagaimana dia bisa begitu baik," atau “Senyumnya begitu hangat dan manis."
"Saya tidak punya pilihan selain diambil olehnya dan hatinya yang hangat."
Grup ini telah tampil di acara-acara terkenal di Korea Utara.
Lebih penting lagi, rezim telah menggunakan mereka sebagai alat diplomasi, membawa band untuk tampil untuk delegasi Kuba pada September 2015.
Tur internasional pertama Moranbong, kalender tiga konser yang direncanakan untuk Beijing pada Desember 2015, dibatalkan setelah China keberatan dengan lirik "anti-Amerika" karena khawatir akan meningkatnya ketegangan, lapor Reuters.
Baca Juga: Terawang Masa Depan Al Ghazali, Roy Kiyoshi Sebut Anak Sulung Maia Estianty Bisa Terjerumus Narkoba
Girl band ini juga muncul pada Februari 2016 untuk merayakan tes rudal Korea Utara.