Walaupun video yang beredar memperlihatkan dirinya seperti ditampar, namun Bambang enggan mengakuinya.
"Itu mah menampar atau apa tergantung penafsiran masing-masing. Maksud beliau enggak nampar ya," ungkap dia.
Ia juga mengatakan bahwa saat kejadian, dirinya dan juga Taufik tengah dalam kondisi yang sangat lelah.
"Akibat kecapean mungkin, lelah saat itu. Pak Ketua yang datang juga spontan. Akibatnya terjadi hal-hal di luar prediksi. Itu spontanitas karena beliau kelelahan, karena hal itu (perbaikan pagar) menjadi beban, ingin memperbaiki pagar secepatnya, sedangkan ini ada keterlambatan," katanya, seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Sudah damai
Menurut pengakuannya, pada Jumat (4/10/2010), ia diundang oleh Taufik untuk membicarakan kesalahpahaman ini.
"Saat saya datang, semua sudah mulai cair. Karena memang saya mungkin ada kekesalan, ketua khilaf. Kami saling memaafkan. Jangan sampai ada permasalahan lebih lanjut lagi, kami ingin kerja harmonis. Jangan ada benturan seperti ini lagi di kemudian hari," katanya.
Bambang juga menampik kabar miring yang menyebut bahwa dirinya mengundurkan diri dari jabatannya usai peristiwa ini.
Sementara, Yadi memperkirakan alasan Taufik tak hadir dalam konferensi pers itu lantaran menganggap persoalan itu sudah selesai.
"Pak Taufik merasa ini sudah beres, Pak Ketua enggak dateng," pungkas dia.