Sementara itu, ia pun sempat menyelamatkan diri dengan berpura-pura mati di dalam rumah tersebut, namun tetap mengalami luka bakar.
"Karena setelah kami ditikam, rumah itu dibakar namun saya cepat bangkit dan menyelamatkan diri tetapi tetap saja kepala dan tangan saya terbakar," imbuhnya.
Erizal pun lari dan meminta bantuan kepada teman-teman yang ada di kodim, namun mereka tak bisa berbuat apa-apa karena mobil tak bisa masuk ke lokasi.
"Dua jam setelah itu barulah datang bantuan, saya langsung dibawa ke rumah sakit diobati pihak medis karena mengalami luka bakar di beberapa badan saya," ujarnya.
Ayah dari dua anak ini merantau ke Wamena sudah sekitar enam tahun yang lalu.
Ia pergi berdagang untuk menghidupi keluarga dan mencari biaya untuk menyekolahkan anaknya.
Erizal mempunyai dua anak, anak pertama bernama James Lugian Rizal (13) tegah bersekolah di SMP Serambi Mekah, Pdang Panjang dan anak keduanya telah meninggal dunia bersama istrinya.
Dari konflik yang terjadi ia berharap supaya permasalahan tersebut segera terselesaikan.
Sehingga tak banyak korban jiwa lagi yang berjatuhan dan para perantau Minang di sana bisa segera dipulangkan dari Wamena.(Nicolaus)
Artikel ini pernah tayang di hot.grid.id dengan judul "Sempat Terbakar Api Hingga Harus Pura-puran Mati, Erizal Perantau Asal Minang Berhasil Selamat dari Kepungan Massa Anarkis Wamena : Kami Sudah Pasrah Mati"