Entah ia ketemu dengan Aidit atau tidak.
Lalu, Soetanti dan Bupati Boyolali berangkat ke Jakarta dengan cara menyamar sebagai suami istri.
Mereka juga membawa dua orang anak untuk menyempurnakan penyamarannya.
Awal sandiwara mereka ini sukses namun kemudian tetangga mulai curiga karena sikap anak angkat yang tak pernah manja ke orang tuanya.
Bahkan aparat awalnya juga tertipu dengan penyamaran keduanya.
Usai diketahui jika Soetanti ialah istri Aidit, ia langsung digaruk oleh aparat keamanan Indonesia.
Semasa penahanan Soetanti mengalami perpindahan penjara dari satu penjara ke penjara lainnya sampai tahun 1980, diantaranya tahanan Kodim 66 dan Penjara Bukit Duri.
Lepas dari masa hukuman, Tanti sempat membuka praktek sebagai dokter.
Meski demikian, ia mengalami sakit-sakitan dan meninggal dunia tahun 1991.(*)