Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sepasang Pedagang Angkringan di Yogyakarta Membayar Biaya Sekolah Anak-anaknya Dengan Koin Pecahan Rp 100 Hingga Rp 500 Perak

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 29 September 2019 | 12:55
Sepasang Pedagang Angkringan di Yogyakarta Membayar Biaya Sekolah Anak-anaknya Dengan Koin Pecahan Rp 100 Hingga Rp 500 Perak
Kolase (Kompas/blog.continentalcurrency.ca)

Sepasang Pedagang Angkringan di Yogyakarta Membayar Biaya Sekolah Anak-anaknya Dengan Koin Pecahan Rp 100 Hingga Rp 500 Perak

Sosok.ID - Kisah ini mengenai kegigihan sepasang orang tua yang mengusahakan biaya pendidikan anak-anaknya hingga tamat sekolah tingkat atas.

Suratmo (67) dan istrinya, Wartinah (52) adalah sosok yang menginspirasi bagi orang tua lainnya.

Bagaimana kegigihan sepasang suami ini yang tak ingin menyerah dengan keadaan demi ketiga anaknya agar mendapatkan pendidikan yang layak.

Warga Prenggan Utara, Kotagede, Yogyakarta tersebut hanyalah pedagang warung angkringan.

Baca Juga: Kendarai Mobil Baru Seharga Lebih Dari Rp 1 Miliar, Dedi Corbuzier Serasa Pejabat Negara, Tak Perlu Ikuti Peraturan Plat Mobil Ganjil Genap

Sudah cukup lama Suratmo dan istrinya berjualan angkringan di depan rumah mereka.

Warung yang tepat di depan Asrama Putra Nurul Ummah, Prenggan Utara, Kotagede tersebut adalah mata pencaharian mereka untuk menghidupi keluarga.

Awalnya, Suratmo adalah pengrajin kancing suweng (anting-anting), namun pada saat krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada dekade tahun 90-an membuatnya harus gulung tikar.

"Terus kan ada krismon (krisis moneter) itu, terus sepi order yang kancing suweng (anting-anting)," ujar Suratmo saat ditemui di warung angkringanya, di Prenggan Utara, Kotagede, Kota Yogyakarta, Jumat (27/09/2019), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Tiba-tiba Punya 3 Motor Baru Seharga Rp 100 Jutaan, Remaja Berusia 17 Tahun di Lombok Tengah Dibekuk Polisi Saat Makan Bakso

Ia kemudian mencoba peruntungan dengan berdagang gorengan di pinggir lapangan Karang, Kotagede, Yogyakarta.

Ia juga pernah menjajal menjadi penjual bubur dan nasi di depan rumahnya, namun usaha tersebut tidaklah cukup untuk menghidupi keluarga.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x