Follow Us

20 Tahun Menyendiri di Desa Terpencil, Putri Ahmad Yani Mencoba Obati Traumatis Peristiwa G30S/PKI

Seto Ajinugroho - Minggu, 22 September 2019 | 13:17
20 Tahun Menyendiri di Desa Terpencil, Putri Ahmad Yani Mencoba Obati Traumatis Peristiwa G30S/PKI
kolase tribunnews

20 Tahun Menyendiri di Desa Terpencil, Putri Ahmad Yani Mencoba Obati Traumatis Peristiwa G30S/PKI

Sosok.ID - Ahmad Yani, karir cemerlang militernya harus berakhir di tangan G30S/PKI.

Padahal dirinya merupakan Jenderal kesayangan Presiden Soekarno.

Akan tetapi G30S/PKI melihat lain dan menjadikan Ahmad Yani sebagai target utama pembunuhan.

Jenderal Achmad Yani sendiri memiliki putri, salah satunya yakni Amelia Achmad Yani.

Ia telah menceritakan kisahnya mengobati luka batin karena memori peristiwa pembunuhan ayahnya oleh kelompok yang mengatasnamakan Gerakan 30 September (G30S) tahun 1965.

Dilansir dari Tribunnews, kisah yang dibagikan dua tahun lalu ini mengungkapkan bahwa Amelia Yani sempat tinggal lebih dari 20 tahun di sebuah desa kecil untuk menepi dari keramaian kota.

Menurutnya, di desa tersebut, ia dapat berdamai dengan keadaan.

Baca Juga: Kepergok Ketua RT Lagi Cacah Daging, Pemulung di Lampung Ngaku Makan Kucing Sebagai Pengganti Nasi

Perjalanan batinnya semakin kaya ketika ia mulai bertemu dengan para anggota keluarga keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berseberangan dengan keluarganya.

Dilansir oleh Kompas.com 10 Oktober 2017 silam, melalui wawancara khusus wartawan Widianti Kamil, Amelia Yani sedang berada di Sarajevo, dalam tugasnya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Bosnia-Herzegovina.

Jenderal Achmad Yani dan almarhumah Yayu Rulia Sutowiryo.

Jenderal Achmad Yani sendiri gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September/G30S di Jakarta.

Source : intisari

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest