Karena pihaknya sudah mengirimkan sampel makanan dan muntahan dari korban ke laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Barat di Bandung.
"Belum ada hasilnya, kami masih tetap menunggu hasilnya, dan untuk yang kasus Simpenan juga sudah dikirim," katanya.
Terkait tindakan selanjutnya, Harun menjelaskan pihaknya dalam upaya pencegahan kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi di antaranya akan mengidentifikasi daerah-daerah yang dilanda kekeringan terutama yang sanitasi lingkungannya jelek.
Pihaknya juga lanjut dia akan berkoordinasi dengan dinas atau instansi terkait, seperti Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Kebersihan (Perkimsih), Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup.
"Hasil identifikasi ini akan direkomendasikan dan berkoordinasi dengan beberapa dinas untuk memprioritaskan dalam penanganan daerah-daerah mana saja yang dilanda kekeringan dan sanitasi lingkungan yang jelek," jelas dia.
Baca Juga: Ketika Jenderal Ahmad Yani Siap Siagakan Kopassus untuk Melawan PKI : Asah Pisau Komandomu!
Selain itu akan berkoordinas dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam penanganan terutama pemasokan air bersih dan air minum ke daerah yang dilanda kekeringan atau daerah yang ketersediaan air yang kurang. (*)
( Budiyanto )
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Keracunan Makanan Merebak, Ratusan Orang Jadi Korban, Penyebabnya Sepele"