Sosok.ID - Pidato jenderal AH Nasution dikala pelepasan jenazah tujuh perwira TNI AD korban G30S/PKI tahun 1965 amat getir.
Panglima besar TNI itu mengatakan G30S/PKI memukul kehidupan bernegara Indonesia.
"Hari ini hari angkatan bersenjata kita yang selalu gemilang, tapi yang kali ini hari yang dihinakan oleh fitnah, dihinakan oleh pengkhianatan, dihinakan oleh penganiayaan," ujar Nasution.
Setelah diculik, disiksa dan dibunuh, ketujuh perwira amiliter tersebut dimasukkan jadi satu ke dalam sebuah sumur tua di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Mengutip Sosok.ID dan pistonheads.com, Rabu (18/9/2019) setelah pemberontakan berhasil ditumpas, maka personel TNI mulai melaksanakan proses evakuasi para perwira militer itu pada tanggal 4 Oktober 1965.
Pada hari berikutnya ketujuh korban dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Nah, jika kalian sudah menonton film Pengkhianatan G30S/PKI pasti tak akan asing dengan kendaraan lapis baja beroda enam yang mengangkut jenazah ketujuh korban dari Mabes TNI AD menuju taman makam pahlawan Kalibata.
Kendaraan tersebut bernama Alvis Saracen besutan Inggris yang dipakai oleh TNI AD.
Saracen sendiri didatangkan memang khusus sebagai kendaraan tempur pelindung ibukota Jakarta waktu itu yang tergabung dalam batalyon kavaleri Kodam V (Kodam Jayakarta).
Panser ini juga sudah kenyang pengalaman tempur.