Follow Us

Selain Genjer-genjer, Inilah Lagu yang Dilarang oleh Pemerintah di Bawah Suharto Gegara Dianggap Berbau PKI

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 16 September 2019 | 16:30
Selain Genjer-genjer, Inilah Lagu yang Dilarang Oleh Pemerintah di Bawah Suharto Karena Dianggap Berbau PKI
(Impressions of the Fight in Defense of Freedom and Democracy in Indonesia. 1946. Berita Film Indonesia: Surakarta)

Selain Genjer-genjer, Inilah Lagu yang Dilarang Oleh Pemerintah di Bawah Suharto Karena Dianggap Berbau PKI

Kala itu tahun 19 September 1945, kertas bertuliskan lirik lagu Darah Rakyat dibagi-bagikan kepada setiap orang yang datang di Lapangan Ikada.

Lagu itu dikumandangkan saat kedatangan Sukarno bersama Tan Malaka dan Hatta serta beberapa menteri pemerintahan saat itu.

Baca Juga: Diduga Ingin Bunuh Diri, Seorang Pria Nekat Ledakkan Rumahnya Tepat di Hari Pernikahan Putrinya

Dalam pidatonya yang didatangi oleh ribuan rakyat tersebut Sukarno meminta dukungan kepada rakyat untuk Negara yang baru terbentuk tersebut.

Dalam buku berjudul "The Blood of The People: Revolution and The End of Traditional Rule in Northern Sumatra (1979)", lagu ini juga menjadi salah satu nyawa di sebuah organisasi di tanah melayu.

Parti Kebangkitan Melayu Malaya (PKMM) yang berdiri pada Oktober 1945 yang kemudian dinyatakan terlarang karena termasuk salah satu partai berhaluan kiri.

Lagu Darah Rakyat menjadi salah satu penggambaran aksi-aksi pemogokan serikat buruh yang disponsori oleh PKMM kala itu.

Baca Juga: Gadis Berusia 10 Tahun Alami Koma Setelah Berenang di Sungai, Ternyata Terdapat Aktivitas Aneh di Otaknya, Dokter: Hanya Menunggu Keajaiban Tuhan

Dalam film dokumenter "10 Tahun Sebelum Merdeka (2007)", seorang aktivis PKMM mengatakan pengaruh Sukarno dan perjuangan Rakyat Indonesia tergambar dalam lagu tersebut.

Hingga menginspirasi PKMM untuk menjadi organisasi yang berjuang bersama rakyat.

"Dunia Baru Pasti Datang, Dunia Baru Pasti Datang, Ayo Ayo Bergerak Sekarang, Kemerdekaan Telah Datang", sepenggal lirik dari lagu tersebut menggambarkan lagu tersebut tercipta kemungkinan sesaat setelah kemerdekaan Indonesia.

Namun misteri mengenai pelarangan lagu tersebut masih abu-abu sampai saat ini. (*)

Source : YouTube, merdeka.com, Rivai : Tanpa Pamrih, Kupertahankan Proklamasi Kemerdekaan 1

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest