Sosok.ID - Berawal dari ratusan pengemudi transportasi umum berbasis aplikasi, Go-Jek melakukan aksi demontrasi di depan Tugu Adipura, Lampung pada Kamis (5/9/19)
Massa demontran tersebut menuntut keadilan atas pemotongan intensif sebesar 50 persen memalui keputusan terbaru kantor pusat Go-Jek di Jakarta.
Aksi tersebut mengundang simpati pemerintah Lampung di bawah Dinas Perhubungan setempat yang kemudian berinisiatif untuk melakukan audiensi kedua belah pihak.
Sehari setelah aksi demo tersebut, pada Jumat (6/9/19), atas prakarsa Dinas Perhubungan Lampung berhasil mempertemukan kedua belah pihak dalam satu meja.
Namun audiensi tersebut tidak membuahkan titik temu dari kedua belah pihak tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, memalui jejaring sosial pesan instan, Head of Regional Corporate Affairs wilayah Sumatera, Teuku Parvinanda mengatakan mengenai jalan tengah yang diperoleh dalam pertemuan tersebut.
Pemerintah sebagai fasilitator perteman tersebut menghimbau kedua belah pihak untuk menahan diri selama sepekan.
Hal tersebut berkaitan dengan pertemuan selanjutnya kedua belah pihak yang masih difasilitasi oleh pemerintah demi menemukan solusi yang tepat dalam permasalahan tersebut.
Namun, dilansir dari TribunLampung.co.id, Teuku mengatakan bahwa terdapat kesepakatan dari pertemuan tersebut.
“Bentuk kesepakatan Gojek menutup kegiatan operasional di kantor perwakilan di Bandar Lampung Sedangkan mitra driver tidak akan menjalani order," Jelas Teuku Parvinanda melalui rilis kepada TribunLampung.co.id dikutip oleh Sosok.ID, Kamis (12/9/19)