Sosok.iD - Kios-kios di objek wisata Pantai Mantak Tari, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Aceh terbakar habis pada (8/9/19).
Kios yang dibangun dari bambu teratap rumbia dan sebagian seng persis di bawah pohon cemara tersebut luluh lantah.
Dilansir Serambinews.com, di lokasi kejadian hanya tersebisa puluhan personel polisi berbaju dinas dan preman yang berjaga-jaga.
Terbakarnya kios-kios di lokasi wisata Mantak Tari tersebut dibakar oleh masa.
Massa juga merusak tulisan nama pantai Mantak Tari yang dibangun tahun 2018, dengan anggaran APBA.
Mantak Tari di kecamatan Simpang Tiga tersebut terkenal dengan keindahan pantainya.
Salah satu keindahan yang disajikan objek wisata ini adalah hamparan pasir hitam.
Warga sekitar meyakini pasir hitam di pantai tersebut berkhasiat bisa menyembuhkan penyakit lumpuh.
Namun, keindahan objek wisata tersebut tidak menjadikan warga sekitar menjadi senang.
Buktinya, Sejumlah ratusan massa berbondong-bondong datang kepantai tersebut dan membakar kios-kios yang ada disana.
Massa tersebut terdiri dari kaum emak-emak yang berasal dari Gampong Kupula, Meunasah Lhee, Mantak Raya, Lampoh Awe dan Pulo Gajah Mate.
Emak-emak tersebut telah melancarkan aksinya sejak hari Minggu (28/7/2019).
Massa menutup akses jalan masuk ke objek wisata pantai Matak Tari.
Salah satu emak-emak yang di wawancarai oleh Serambinews.com, Nurhayati (39), mengatakan emak-emak telah menutup pantai Mantak Tari sejak dua bulan yang lalu.
"Sebenarnya larangan pengunjung ke pantai ini telah dilancarkan satu minggu lalu. Tapi, dua tenda ini kami pasang, Minggu (28/7/2019) pagi," ujar Nurhayati, dikutip oleh Sosok.ID dari Serambinews.com.
Dua tenda telah didirikan di jalan masuk menuju pantai Mantak Tari oleh ibu-ibu tersebut.
Hal tersebut dilakukan sebagai inisiatif untuk melarang warga yang akan berkunjung ke pantai.
Tak ada koordinator maupun ketua dari aksi emak-emak tersebut.
"Di sini tidak ada ketua maupun koordinator, kami bergerak atas inisiatif semua," sebutnya.
Padahal Menurut Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Pidie, Syammi, SP mengatakan bahwa pantai Mantak Tari akan rehabilitasi.
Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Pusat menggelontorkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk rehabilitasi objek wisata tersebut.
Rencananya kegiatan mempercantik pantai akan dilaksanakan tahun depan.
Namun ternyata ada insiden seperti saat ini.
"Kalau terus seperti ini, dikhawatirkan dana rehabilitasi Rp 5 miliar untuk Mantak Tari dari pemerintah pusat akan gagal,” ujar Syammi, SP, Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Pidie, dilansir dari Serambinews.com.
Aksi massa emak-emak tersebut terjadi akibat buntut kemarahan kaum perempuan yang tinggal di sekitar objek wisata.
Sebab objek tersebut menurut emak-emak sering dijadikan sarang maksiat.
Hal tersebut membuat warga terutama emak-emak di sekitar lokasi menjadi cemas sebab akan mengundang bencana.
"Maaf objek Mantak Tari kami tutup, di Mantak Tari itu sering terjadi maksiat. Kami takut maksiat yang akan mengundang bencana," kata salah seorang berbadan gempal saat ditanya Serambinews.com dikutip oleh Sosok.ID. (*)