Follow Us

Kisah James Bulger, Balita yang Diculik dan Dibunuh dengan Brutal oleh Dua Bocah Berusia 10 Tahun

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 27 Agustus 2019 | 18:40
James Bulger, balita berusia 2 tahun yang diculik, disiksa, kemudian dibunuh dengan brutal oleh dua bocah laki-laki berusia 10 tahun.
Tangkap layar Independent.ie

James Bulger, balita berusia 2 tahun yang diculik, disiksa, kemudian dibunuh dengan brutal oleh dua bocah laki-laki berusia 10 tahun.

Sosok.ID - James Bulger yang saat itu masih berusia dua tahun dibunuh dengan sadis oleh dua bocah.

Jon Venables dan Robert Thompson, awalnya bolos sekolah.

Kemudian mereka memutuskan untuk jalan-jalan di sebuah mal di Bootle, Inggris.

Pagi hari pada 12 Februari 1993, kedua bocah berusia 10 tahun itu mencuri benda-benda dari toko satu ke toko lainnya.

Kedua bocah dengan muka polos itu kemudian memutuskan untuk menculik anak.

Baca Juga: Ponakannya Dituduh Terjerat Kekerasan pada Wanita, Anang Hermansyah Ngamuk: Ngomong Lagi Gue Gampar Bener!

Hingga kini, tak diketahui secara pasti apa alasan mereka melakukan tindakan tersebut.

Mereka lalu menghampiri James Bulger yang saat itu sedang berkunjung ke mal bersama orang tuanya.

Mereka kemudian membawa James sehingga ia terpisah dari ibunya.

Dilansir All Thats Interesting, ketiga bocah itu meninggalkan mal sekitar pukul 15.42 waktu setempat.

Dalam waktu yang bersamaan, ibu James, Denise, menyadari anaknya telah hilang.

Baca Juga: Tsutomu Miyazaki, Pembunuh 'Otaku' yang Miliki Masa Lalu Kelam, Bunuh dan Makan Korbannya Demi Kebaikan

Ia kemudian memberitahu pihak mal untuk memberikan pengumuman.

Tetapi, hasilnya nihil dan James dilaporkan hilang ke pihak kepolisian setempat.

Jalan-jalan

Usai keluar dari mal, James mulai menangis dan mencari ibunya.

Namun, kedua bocah penculik itu tak menghiraukannya.

Baca Juga: Leonarda Cianciulli, Pembunuh Sadis yang Buat Sabun dan Kue dari Jasad Korbannya dan Dibagikan ke Tetangganya

Mereka tetap melanjutkan perjalanan menuju sebuah area di dekat kanal.

Sesampainya di tempat itu, James dijatuhkan ke tanah dengan posisi kepala di bawah kemudian ditinggalkan.

James yang kesakitan pun menangis kencang.

Saat itu, ada seorang wanita yang mengetahui kejadian tersebut, tapi ia tak melakukan apa-apa.

Jon dan Robert lalu memanggil balita itu dan si balita juga mau mendekat ke mereka berdua.

Baca Juga: Kejam, Hanya Karena Alasan Ini Istri yang Sewa Pembunuh Bayaran Tega Habisi Suami dan Anak Tirinya

Mereka berdua kemudian menutupi dahi James yang terluka dengan tudung yang dikenakannya.

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Mereka melewati jalanan Liverpool yang padat dengan orang berlalu lalang.

Beberapa orang bahkan mengaku melihat mereka.

Ada yang mengaku melihat James tertawa, hingga ditendang oleh salah satu bocah penculik itu.

Baca Juga: Istri Tega Sewa 4 Pembunuh Bayaran Untuk Habisi Suami dan Anak Tiri, Dibakar dalam Mobil Hingga Hangus

Namun, tetap saja tak ada satu pun yang melakukan tindakan.

Bahkan seorang wanita yang melihat kedua bocah itu menyiksa si balita malah menghindarinya.

Walaupun demikian, akhirnya ada seseorang yang melihat James terluka mendekat ke mereka.

Wanita itu kemudian bertanya ada apa sehingga James bisa mengalami luka-luka seperti itu.

Tetapi, dua bocah penculik itu berkata, "Kami baru saja menemukannya di kaki bukit," mengutip All Thats Interesting.

Baca Juga: Cerita Tragis Alan Turing, si Jenius Pemecah Kode yang Pilih Bunuh Diri Usai Dipaksa Hukum Kebiri Gara-gara Kelainan Seksual

Mendengar jawaban kedua bocah itu, ia lalu menyarankan mereka untuk membawanya ke kantor polisi terdekat.

Namun, ia tak mengantarkan mereka karena seorang wanita lainnya melihat James tertawa.

Jadi, kedua wanita itu berpikir bahwa mereka akan baik-baik saja.

Tak lama setelah itu, James nyaris saja diselamatkan oleh seorang ibu.

Ia berniat untuk mengantar James ke kantor polisi.

Baca Juga: Temui Tony Spilotro, Pembunuh Gangster Paling Kejam di Las Vegas, Menghabisi dengan Cara Menyiksa Perlahan

Tetapi, tak jadi sebab ia tak menjumpai orang untuk menitipkan putrinya.

Mereka lalu melanjutkan perjalanan dan berhenti di dua toko berbeda.

Di sana, mereka bertemu sekumpulan remaja yang mereka kenal.

Para remaja itu kemudian menanyakan tentang James.

Tetapi, dua bocah itu mengatakan bahwa dia adalah adik dari Jon dan mereka akan mengantarnya pulang.

Baca Juga: Garry Ray Bowles, Pembunuh Brutal yang Sempat-sempatnya Minta Burger Sebelum Disuntik Mati

Pembunuhan

Setelah jalan-jalan, mereka bertiga akhirnya tiba di wilayah yang sepi dekat rel kereta api.

Pembunuhan brutal terhadap James pun dimulai dari pukul 17.45 hingga 18.30 malam waktu setempat.

Awalnya, mereka mencipratkan cat hasil curian yang mereka bawa ke mata kiri James.

Kemudian, balita tak berdosa itu ditendang, dipukul menggunakan batu, dan mulutnya disumpal dengan batu baterai.

Baca Juga: Ternyata Diawali dengan Insiden Pembantaian Sebelum KM Mina Sejati Dibajak, ABK Selamat: Ada yang Dibunuh Itu Masih Tidur Semua

Puncaknya, saat kepala James dipukul menggunakan batang besi seberat 10 kg.

Akibat dari pukulan itu, tengkorak James retak di 10 bagian.

Secara keseluruhan, James memiliki 42 luka di wajah, kepala, dan tubuhnya.

Lukanya sangat parah sehingga pihak berwenang mengatakan bahwa tak ada cara untuk mengetahui cedera mana yang paling fatal.

Setelah itu, mereka meletakkan tubuh James di rel kereta api.

Baca Juga: Hukuman Penjara Seumur Hidup Menanti, Sembari Menangis Prada DP : Siap yang Mulia, Dituntut Membunuh Berencana dan Dipecat dari Satuan TNI

Menurut ahli forensik, saat itu diperkirakan James telah meninggal.

Mereka meletakkan tubuh James di sana dengan maksud agar terlihat seperti kecelakaan.

Kedua bocah itu lalu pergi sebelum kereta datang dan membuat tubuh James terbagi menjadi dua bagian.

Fakta mengejutkan

Keesokan harinya, polisi menggeledah kanal tempat tiga anak laki-laki itu mampir kemarin siang.

Baca Juga: Istri Tega Lempar Anak dari Lantai 10 Apartemennya Lalu Bunuh Diri, Suami Hanya Bisa Nangis Pasrah di Depan Polisi: Kenapa Ini Terjadi?

Pencarian lain juga dilakukan tapi hasilnya nihil.

Selanjutnya, polisi malah menuduh orang tua James dan menjadikan mereka sebagai tersangka.

Namun, saat memeriksa rekaman CCTV, polisi sangat terkejut.

Pasalnya, mereka melihat dua bocah penculik itu membawa James keluar dari mal.

Gambar ketiga bocah itu kemudian disebar ke seluruh negeri.

Baca Juga: Demi Bebaskan sang Pacar dari Penjara dengan Uang Warisan, Seorang Anak Nekat Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawa Ibunya

Ralph, ayah James, sempat merasa lega karena anaknya hanya dibawa oleh dua bocah laki-laki.

Dua hari setelahnya, tubuh James berhasil ditemukan di jalur kereta api yang hanya berjarak 200 meter dari sebuah kantor polisi.

Barang bukti berupa alat-alat yang digunakan untuk membunuh James juga ditemukan berserakan di sekitar lokasi.

Polisi lalu mencurigai dua bocah penculik itu dan melacak absensi keduanya di sekolah.

Hal ini kemudian membuat geger, bahkan ada orang tua yang melaporkan anak-anak mereka.

Baca Juga: Operasi Ten Go, Serangan Banzai Bunuh Diri Tentara Kekaisaran Jepang, Lebih Parah dari Kamikaze

Tapi, informasi itu kemudian hanya sebuah tipuan.

Hingga akhirnya polisi mengetahui bahwa Jon dan Robert lah yang membunuh James.

Hal itu juga didukung dengan adanya bukti-bukti pada keduanya.

Perbuatan kedua bocah itu menjadikan mereka pembunuh paling muda di Inggris sejak 250 tahun terakhir.

Mereka kemudian dijatuhi hukuman 8 tahun penjara.

(*)

Source : All Thats Interesting

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest