Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Sedih Romi Apriansyah, Hanya Bisa Terdiam Menahan Sakit Pembengkakan Jantung

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Selasa, 27 Agustus 2019 | 15:08
Kisah Sedih Romi Apriansyah, Hanya Bisa Terdiam Menahan Sakit Pembengkakan Jantung
Serambinews | Ridwan

Kisah Sedih Romi Apriansyah, Hanya Bisa Terdiam Menahan Sakit Pembengkakan Jantung

Sosok.id - Romi Apriansyah (12), bocah asal Desa Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Ia sudah tiga tahun menderita penyakit pembengkakak jantung yang cukup menyiksa.

Bahkan saat ditemui oleh Serambinews.com, Ia hanya diam dan sangat irit dalam mengeluarkan kata-kata.

Anak kedua dari empat bersaudara ini hanya bisa pasrah dan mohon doa untuk kesembuhannya.

Baca Juga: Pernah Berulang Kali Gagal Daftar Seleksi, Letda Michelle Sukses Jadi Taruni Asal Papua yang Bertugas di KRI Terbesar Milik TNI AL Demi Ikuti Jejak sang Ayah

Beberapa bulan ini bahkan ia tak bisa melanjutkan pengobatannya ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

ketiadaan Dana yang memahi membuatnya harus mengentikan pengobatanya ke rumah sakit untuk beberapa bulan ini.

Meski dalam keadaan sakit, saat didatangi sejumlah wartawan di rumahnya pada Minggu (25/8/19) lalu ia tetap bisa menahan deraan penyakit yang harus ia rasakan.

"Biasa Saja," Ungkap bocah itu saat ditanya oleh wartawan, dilansir dari Serambinews.com.

Baca Juga: Dianggap Membosankan Gegara Terlalu Cinta dan Selalu Turuti Kemauan Istri, Seorang Pria Malah Digugat Cerai

Romi sekarang duduk di kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Meulaboh.

Dengan keadaan kedua kaki yang sudah membengkak dan denyut jantung yang semakin kuat, bocah dua belas tahun itu tak pernah mengeluh sakit.

Ia hanya bisa terdiam dan sesekali meringis menahan sakit.

Beberapa hari ini bahkan ia tak bersekolah karena penyakit yang ia derita sudah beberapa bulan tak diperiksakan.

Baca Juga: Usaha Warung Buburnya Gulung Tikar, Kini Nasib Norman Kamaru Malah Jadi Seperti Ini

Erna Sir Yuliantio dan Hasnawi, kedua orangtua Romi mengatakan, anaknya menderita pembengkakan jantung sejak kelas III SD.

Sudah tak terhitung berapa kali Romi bolak balik berobat ke rumah sakit.

"Seharusnya setiap bulan disuntik. Tapi sudah tiga bulan ini tidak dilakukan karena ketiadaan dana untuk saya bawa dia ke Banda Aceh," ujar Erna, dikutip oleh Sosok.ID dari Serambinews.com.

Erna sekarang membuka usaha kecil-kecilan yang hanya mampu untuk biaya hidup sehari-hari keluarga mereka.

Baca Juga: Alih-alih Ingin Sehat, Seorang Wanita Malah Terjatuh dari Lantai 6 Apartemen Saat Coba Pose Yoga Ekstrem

Sebenarnya Romi juga sempat beberapa kali berobat dan dirawat di RSUD Cut Nyak Dhien di Meulaboh.

Kedua orangtua tersebut juga sangat mengharapkan Romi bisa kembali berobat rutin di RSUZA seperti kemarin-kemarin.

"Mohon doa demi kesembuhan anak saya," ujar Hasnawi yang sambil terisak, dikutip dari Serambinews.com.

Disaat beban untuk pengobatan sang anak Romi semakit berat, ditambah dengan Hasnawi yang terserang penyakit Stroke sejak delapan bulan terakhir.

Baca Juga: Cucu Gus Dur, Shabrina Arinka Sabet Medali di Ajang Peneliti Muda Dunia

Beban hidup keluarga tersebut menjadi tambah berat dengan keadaan seperti itu.

Keluarga yang tergolong miskin tersebut kesulitan dalam hal pendanaan.

"Kalau bantuan dari pemerintah, selama ini belum pernah kami terima. Kalau dibantu kami sangat berterima kasih," ucap Erna, dilansir Sosok.ID dari Serambinews.com.

Saat disambangi oleh wartawan Serambinews.com pada Minggu (25/8/19) lalu, ikut serta juga beberapa mahasiswa dan anggota TP2TPA (Tim Pemberdayaan Perempuan Terpadu Perlindungan Anak) Aceh Barat.

Baca Juga: Kejam, Hanya Karena Alasan Ini Istri yang Sewa Pembunuh Bayaran Tega Habisi Suami dan Anak Tirinya

Keuchik Suak Indrapuri, Rosni Fianti Mala turut hadir dirumah Romi.

Pihak TP2TPA akan mengkoordinasikan dengan dinas teknis seperti Dinas Kesehatan dan dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak terkait pengobatan bocah malang tersebut.

Atas kedatangan dinas terkait, orangtua Romi berharap anaknya kelak akan cepat ditangani dan penderitaan atas penyakitnya agar lekas sembuh.

“Apalagi melihat kondisi perekonomian yang dialami keluarga Romi sangat kurang mampu, serta ayah dari Romi juga didera penyakit stroke. Jadi, kita akan bahas soal ini besok (Senin-red). Minimal rujukan harus segera dilakukan," ucap Yuma, dilansir dari Serambinews.com.(*)

Baca Juga: Istri Tega Sewa 4 Pembunuh Bayaran Untuk Habisi Suami dan Anak Tiri, Dibakar dalam Mobil Hingga Hangus

Source :serambinews.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x