Follow Us

1 Anggota KKB Tewas Usai Kontak Senjata Dengan Pasukan Gabungan TNI-Polri di Kabupaten Jayawijaya

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 24 Agustus 2019 | 06:35
Gambar Ilustrasi Kopassus Indonesia
Kompas.com/Kristian Erdianto

Gambar Ilustrasi Kopassus Indonesia

Mereka membawa senjata api, sehingga masyarakat ketakutan.

"Jadi awalnya kami lagi patroli. Lalu mendengar teriakan masyarakat yang ketakutan, lantaran ada kelompok masyarakat yang membawa senjata," ungkap kepada Kompas.com, Jumat, dikutip oleh Sosok.ID.

Ananda yang memimpin pasukan gabungan itu kemudian langsung menyikapi informasi itu.

Baca Juga: Mengenal Frank William, Penipu Ulung Internasional yang Nyamar Jadi Pilot Sampai Terbangkan Pesawat 250 kali, Kisahnya Sampai Dibuat Film

Pihaknya kemudian mengetahui ada empat orang bersenjata lari ke arah belakang pasar dan satu orang berada di dalam sebuah mobil.

"Saat itu ada masyarakat yang memberitahukan kepada kami, jangan mendekati mobil. Di sana ada orang yang membawa senjata," katanya, dilansir dari laman Kompas.com.

"Mengetahui informasi itu, saya langsung melalukan negosiasi dan negosiasi untuk meminta orang yang berada didalam mobil untuk menyerahkan diri, sekitar kurang lebih 10 menit", dilansir dari laman Kompas.com.

Akan tetapi, lanjut Ananda, orang yang berada di dalam mobil malah menembaknya sebanyak tiga kali. Beruntung, saat itu ia berhasil menghindar dari tembakan tersebut.

Baca Juga: Berjumpa Dengan Mantan Kaptennya di JKT48, Nabilah Mendapat Perlakuan Unik Dari Melody: Dari Dulu Kebiasaannya Gak Pernah Hilang!

"Anggota yang mendengar tembakan langsung menembak balik ke arah mobil. Sehingga orang yang berada di dalam mobil tewas di tempat. Sedangkan temannya yang melarikan diri ke arah belakang pasar melakukan tembakan dan melarikan diri," ujarnya dilansir dari laman Kompas.com.

Ananda menegaskan saat ini pihaknya tengah menyelidiki kelompok KKB yang masuk ke dalam Kota Wamena berasal dari kelompok mana.

"Kami belum bisa pastikan mereka dari kelompok mana. Yang jelas kami sudah mendeteksi akan adanya kelompok separatis yang hendak masuk ke dalam kota dan mendukung elit politik separatis," pungkasnya dilansir dari laman Kompas.com.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest