Sosok.id - Seorang pria membuktikan cintanya pada seorang gadis yang mengalami kelumpuhan di kedua kakinya.
Pasangan asal Malaysia itu mengikat janji suci bersama 17 pasangan lainnya dalam acara nikah masal.
Dilansir dari Sinar Harapan, pernikahan masal itu diselenggarakan oleh Kantor Kesejahteraan Distrik Batu Pahat.
Acara pernikahan digelar di Institut Pendidikan Guru (IGP) Kampus Tun Hussein Onn Batu Pahat, Malaysia.
Tepatnya pada Sabtu (17/8/2019) malam waktu setempat.
Di antara 18 pasangan yang menikah, ada satu pasangan yang menarik.
Yakni, pasangan Siti Aisyah Zaid dan Amirul Syahmi Mod Yazid.
Paasalnya, sang pengantin wanita tampak duduk di kursi roda.
Sebab, wanita 22 tahun itu mederita kelumpuhan pada kedua kakinya.
Sehingga ia tak bisa berjalan dan harus dibantu dengan kursi roda.
Walaupun demikian, suaminya, Amirul, mau menerima keadaannya apa adanya.
Kepada Sinar Harapan, Siti menceritakan bagaimana ia bisa bertemu dengan pria yang tiga tahun lebih tua darinya itu.
"Kami hanya berkenalan pada tahun lalu secara tidak sengaja melalui sebuah game online, PUBG tahun lalu" ujarnya, mengutip Sinar Harian.
"Sejak saat itu, hubungan kami jadi semakin dekat hingga menimbulkan rasa cinta," tambahnya.
Siti juga menceritakan tentang kelumpuhannya tersebut.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Meledak di Sebuah Acara Pernikahan di Kabul, Afganistan
Awalnya, ujar Siti, ia memiliki fisik normal layaknya orang lain.
Namun, sebuah kecelakaan akhirnya membuat kakinya tak dapat berfungsi dengan baik lagi seperti semula.
"Kedua kaki saya ini lumpuh setelah motor yang saya kendarai terlibat kecelakaan di Parit Raja dua tahun lalu," jelasnya.
"Ketika itu saya masih belum mengenal suami saya walaupun kami tinggal di daerah yang sama," tambahnya.
Amirul mengatakan, ia memutuskan untuk melamar dan menikahi Siti setelah mendengar ada pernikahan masal yang akan digelar.
Kabar itu ia dengar beberapa bulan sebelum acara.
Saat itu ia diberi tahu oleh salah seorang kerabatnya.
Menurutnya, walaupun hanya membayar sebesar RM3.500 atau sekitar Rp11 juta, ia mengaku puas.
Sebab pernikahan itu digelar dengan meriah.
Ia juga akan mengenang momen terindah dalam hidupnya dan sang istri tersebut.
Sementara itu, Komisaris Distrik Batu Pahat Dzukafli Mohamed mengatakan, program itu dilaksanakan sejak 2016.
Pada 2019 ini, acara pernikahan massal itu menjadi acara kedua.
Acara pernikahan massal itu dimaksudkan untuk mendorong pemuda dan pemudi untuk membangun rumah tangga.
"Walaupun acara ini telah diiklankan sejak 4 bulan lalu, responsnya sangat menggembirakan," ujarnya, mengutip Sinar Harian.
"Karena kami menyadari bahwa membangun rumah tangga untuk sekarang ini membutuhkan pengeluaran yang besar," lanjutnya.
Ia juga menambahkan, pihaknya akan mengadakan acara tersebut dua kali setahun.
Selain itu, pesta pernikahan massal itu juga akan dirayakan selama dua hari satu malam.
Adapun benefit yang didapatkan juga beragam.
Mulai dari menginap di hotel, makan malam romantis, hingga undian berhadiah dan konvoi pengantin.
Dilansir dari akun resmi Facebook Pejabat Kadi Daerah Batu Pahat, berikut adalah foto-foto pernikahan massal tersebut.