Kabar itu ia dengar beberapa bulan sebelum acara.
Saat itu ia diberi tahu oleh salah seorang kerabatnya.
Menurutnya, walaupun hanya membayar sebesar RM3.500 atau sekitar Rp11 juta, ia mengaku puas.
Sebab pernikahan itu digelar dengan meriah.
Ia juga akan mengenang momen terindah dalam hidupnya dan sang istri tersebut.
Sementara itu, Komisaris Distrik Batu Pahat Dzukafli Mohamed mengatakan, program itu dilaksanakan sejak 2016.
Pada 2019 ini, acara pernikahan massal itu menjadi acara kedua.
Acara pernikahan massal itu dimaksudkan untuk mendorong pemuda dan pemudi untuk membangun rumah tangga.
"Walaupun acara ini telah diiklankan sejak 4 bulan lalu, responsnya sangat menggembirakan," ujarnya, mengutip Sinar Harian.
"Karena kami menyadari bahwa membangun rumah tangga untuk sekarang ini membutuhkan pengeluaran yang besar," lanjutnya.
Ia juga menambahkan, pihaknya akan mengadakan acara tersebut dua kali setahun.