Jaksa menjelaskan peran Tini dalam jaringan terorisme tersebut pada persidangan.
Tini memiliki peran sebagai fasilitator pertemuan antara Santoso dan istrinya, Jumiatun alias Umi Delima.
Pada September 2014, Santoso mengirim pesan melalui media sosial Facebook kepada Tini.
Akun bernama Madu Hutan itu mengirim pesan pada Tini untuk meminta bantuan.
Agar Tini menjemput Jumiatun di rumah kosnya.
Masih menggunakan metode yang sama, Santoso juga meminta Tini untuk menjemput istri Basri, Nurmi.
Baca Juga: Geronimo, Orang yang Pertama Kali Dilabeli Pemerintah Amerika Serikat Sebagai Teroris
Sebab, Basri juga ingin bertemu istrinya itu.
Selain itu, Tini juga dimintai bantuan mencari pengasuh untuk anak Santoso, saat Jumiatun menyambangi kelompok MIT ke gunung.
Menurut keterangan Tini, jaringan terorisme yang dipimpin suaminya itu kini semakin melemah.
Sebab, jaringan itu telah kehilangan banyak pasukan dan stok amunisi sudah menipis.
Selain itu, satu-satunya orang yang memiliki keahlian militer hanyalah suaminya seorang.