Ia kemudian belajar sendiri hingga bertemu dengan guru tari dan ikut menari dari kampung ke kampung.
Baca Juga: Jusuf Kalla Kerap Tidak Mengangkat Tangan Saat Pengibaran Bendera, Salah Atau Benar?
Namun, kemauan Mat Kanon untuk menari ditentang keras oleh kakeknya yang religius. Sang kakek ingin cucunya belajar agama ke pesantren.
Ia menolak dan tetap menekuni seni tari.
Ia memilih meninggalkan rumah untuk belajar tari.
"Saya minggat (kabur) dari rumah.
Pergi ke Gunung Kidul, hidup seadanya di gunung, tapi tetap menari.
Sampai suatu hari ikut lomba di Semarang dan menang juara 1.
Setelah menang itu saya ketemu guru tari lagi dan diajari," katanya.
Setelah dari Semarang, dia pergi ke Purwokerto bersama guru tari barunya.
Di sana dia kemudian dipercaya untuk menari di hadapan Presiden Soekarno saat upacara kenegaraan di Purwokerto.